Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPP Golkar Sebut 2017 sebagai Tahun Penangkapan

Kompas.com - 06/01/2018, 14:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain menilai tahun 2017 merupakan tahun dengan penangkapan terbanyak yang dialami oleh para politisi.

Karena itu, ia menyebut tahun 2017 merupakan tahun penangkapan.

"Saya menilai 2017 adalah kalau untuk politisi suram. Saya anggap tahun penangkapan. Banyak sekali anggota DPR, kepala daerah, bahkan di legislatif, yudikatif, eksekutif ditangkapi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," kata Happy di Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu (6/1/2018).

Bahkan, kata dia, politisi yang paling banyak ditangkap oleh KPK berasal dari partainya, termasuk mantan Ketua Umum Golkar Setya Novanto yang kini mendekam di rumah tahanan.

Hal itu lantas membuat elektabilitas partainya terjun bebas hingga elektabilitasnya sempat turun ke angka 7 persen.

(Baca juga : Golkar Minta Calon Kepala Daerah yang Diusung Sukseskan Pencapresan Jokowi)

 

Karena itu bagi Golkar tahun 2018 merupakan harapan baru untuk bangkit kembali.

Bahkan, kata Happy, posisi Golkar sempat tersalip oleh Partai Gerindra sehingga partai berlambang beringin tersebut berada di peringkat ketiga.

Namun, ia bersyukur sejak Airlangga Hartarto menggantikan Novanto elektabilitas Golkar kembali meningkat menjadi 12 persen.

Happy pun meyakini Golkar akan kembali bangkit di pemilu 2019 dengan raihan 110 kursi di DPR RI.

"Sekarang kami ingin target kami 60 persen menang pilkada dan kursi legislatif 91 kursi, dengan strategi ketua umum naik menjadi 110 kursi," lanjut dia.

Kompas TV Partai Golkar akan menarik semua anggota fraksinya ke luar dari pansus KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com