Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Kebinekaan dan Natal yang Biasa Saja di Nabire...

Kompas.com - 23/12/2017, 10:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

NABIRE, KOMPAS.com - Pusat Kota Nabire, Papua, tepatnya di Simpang Tugu Roket, Jumat (22/12/2017) malam, berbeda dari biasanya. Sebuah pohon Natal raksasa berdiri di tengah-tengahnya.

Dilihat dari dekat, pohon Natal itu cukup unik. Tingginya 17 meter. Besi panjang menjadi penopang di tengah-tengah. Plastik karbon transparan disusun melingkarinya. Semakin ke atas semakin kecil diameternya. Lambang bintang dipasang di puncak pohon.

Syahdu rasanya saat lampu warna-warni yang melingkari pohon Natal dinyalakan. Cahanya berpendar di sekujur badan pohon hingga pucuk bintangnya.

"Natal su dekat".

Pohon Natal nusantara

Rupanya, pohon Natal raksasa ini dirancang dan didirikan oleh muda-mudi Nabire. Mereka menyebut dirinya Bihewa Falls Community.

Kata "Bihewa Falls" sendiri diambil dari nama air terjun cantik di Nabire. Air terjun itu merupakan salah satu destinasi pariwisata andalan di kabupaten itu

(Baca juga: Pohon Natal Unik Berbahan Sampah di Gunungsitoli Jadi Lokasi Swafoto)

Sang koordinator, Reiner Windesi menyebut, komunitasnya itu terdiri dari berbagai komunitas yang hidup dan tumbuh di Nabire. Mulai dari organisasi pemuda, organisasi yang bergerak di bidang sosial, politik. Ada pula komunitas pecinta alam, komunitas pemotor hingga kelompok pemuda Muslim.

"Kami selalu membikin sesuatu setiap hari raya, entah Natal, Lebaran. Atau hari-hari besar lainnya. Nah, Natal tahun ini, kami buat ini, pohon Natal nusantara," ujar Reiner kepada Kompas.com, Jumat petang.

"Pohon Natal nusantara" sengaja dipilih sebagai nama pohon senilai Rp 27 juta itu. Pasalnya, akhir-akhir ini negara tengah dirongrong isu anti-Pancasila, antikebinekaan hingga radikalisme dan ekstremisme.

Para pemuda dari Bihewa Falls Community merancang pohon Natal setinggi 17 meter di pusat kota Nabire sebagai lambang perdamaian dan toleransi.KOMPAS.com/Fabian Januarius Kuwado Para pemuda dari Bihewa Falls Community merancang pohon Natal setinggi 17 meter di pusat kota Nabire sebagai lambang perdamaian dan toleransi.
Sementara, pohon ikonik perayaan kelahiran Kristus itu sendiri tidak hanya didirikan oleh muda-mudi Kristen. Tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan, muda-mudi lainnya di Nabire ikut membantu.

"Kami dari Nabire ini ingin menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan. Perbedaan itu menjadi kekuatan jika bersatu. Perbedaan yang semakin dipecah-belah itu hanya menjadi perusak saja," ujar Reiner.

"Boleh saja anggota komunitas kami ini terdiri dari beberapa agama dan suku. Boleh kalian Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, Jawa, Kalimantan, Batak, Ambon. Dari mana saja. Tapi kami menekankan persatuan," kata dia.

Bahkan Hari Raya Idul Fitri tahun 2018 mendatang, komunitasnya telah merencanakan akan mendirikan simbol bulan dan bintang raksasa di Tugu Roket tersebut.

(Baca juga: Ajak Jaga Lingkungan, Gereja Ini Buat Pohon Natal dari Botol Bekas)

Bukan luar biasa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com