Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Ancam Ceraikan Ridwan Kamil jika Tak Pilih Kadernya Jadi Cawagub

Kompas.com - 19/12/2017, 11:15 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa mengancam menarik dukungan untuk Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat.

Wakil Bendahara Umum DPP PKB Rasta Wiguna mengatakan, para kiai petinggi PKB sudah gerah karena Wali Kota Bandung itu tak segera memutuskan calon pendampingnya pada Pilkada Jabar 2018.

“Ridwan Kamil yang mengulur-ulur waktu mengumumkan cawagub mendapat sorotan para kiai. Terlebih ada kemungkinan Ridwan Kamil mengabaikan rekomendasi para tokoh Jabar,” kata Rasta Wiguna dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/12/2017).

(Baca: Ridwan Kamil Tak Konsisten, Alasan Golkar Cabut Dukungan)

Seharusnya, kata Rasta, Ridwan Kamil sudah bisa memilih wakilnya merujuk ke rekomendasi para tokoh Jabar yang melakukan telaah terhadap para calon yang diajukan partai pengusung.

Hasil telaah tim pansel atas para calon pendamping Ridwan Kamil yang dilakukan Minggu (17//12/2017) menempatkan politisi PKB, Maman Imanulhaq, di posisi puncak.

Di bawah Maman adalah politisi Nasdem, Saan Mustafa, dan politisi PPP, Uu Ruzhanul Ulum.

Pansel bentukan Ridwan Kamil terdiri dari 10 tokoh Jabar yang dipimpin mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Erry Riyana Hardjapamekas.

(Baca juga: Putus dengan Golkar, Ridwan Kamil: Saya Ikhlas...)

Anggota pansel, antara lain, Tjetje Padmadinata, Betti Alisjahbana, dan Aat Soeratin.

Namun, Rasta menyesalkan Ridwan Kamil tak segera menentukan pilihan meski sudah mendapat rekomendasi dari para tokoh Jabar.

Menurut Rasta, hal itu membuat para kiai marah.

“PKB sangat menghormati suara para kiai. PKB siap menarik dukungan untuk Ridwan Kamil jika ia tak mengindahkan rekomendasi para tokoh Jabar,” ujarnya.

(Baca juga: Diceraikan Golkar, Ridwan Kamil Fokus Bersama Nasdem, PKB, dan PPP)

Sebelumnya, Partai Golkar juga telah mencabut dukungan kepada Ridwan Kamil karena tak juga menentukan cawagub.

Golkar juga ingin agar pendamping Ridwan adalah kader Golkar, Daniel Muttaqien Syaifullah.

Apabila PKB mencabut dukungannya, Ridwan Kamil tak mempunyai kursi yang cukup untuk maju dalam Pilgub Jabar.

Gabungan dua partai pengusung lainnya, yakni Nasdem dan PPP, hanya mengantongi 14 kursi, kurang dari syarat minimal 20 kursi.

Kompas TV Ridwan Kamil mengaku belum mendapat surat pencabutan dukungannya oleh Partai Golkar di gelaran Pilkada 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com