Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Munaslub Solusi Terbaik untuk Golkar

Kompas.com - 18/12/2017, 12:40 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) DPP Partai Golkar yang akan digelar pada 19-20 Desember ini dianggap sebagai solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan yang mendera tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Ini adalah solusi yang terbaik untuk memperbaiki ketegangan-ketegangan juga masalah-masalah dan merehabilitasi nama Golkar yaitu merubah atau mengganti pimpinannya lewat Munaslub," ujar Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (19/12/2017).

(Baca juga : Priyo Harap Penunjukan Ketum Baru Golkar Diikuti Perombakan Kepengurusan)

Menurut Kalla, penyelenggaraan Munaslub sesuai dengan aspirasi pengurus maupun kader partai Golkar yang ingin adanya perubahan kepemimpinan di tubuh internal partai, sekaligus untuk regenerasi partai.

"Iya, iya. Selalu regenerasi sebenarnya. Itu alamiah saja regenerasi itu," kata mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2004-2009 tersebut.

Sebelum Munaslub digelar, DPP Partai Golkar hari ini menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas).

Rapimnas dan Munaslub bertujuan untuk memilih ketua umum definitif partai berlambang pohon beringin tersebut setelah Setya Novanto menjadi terdakwa dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

Kompas TV Munaslub Golkar akan membuka kesempatan bagi calon lain untuk maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com