Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini daerah-daerah di Indonesia yang Pernah Diterjang Tsunami

Kompas.com - 16/12/2017, 22:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah Indonesia rawan dilanda bencana alam karena kondisi seismotektonik yang menyebabkan rawan gempa, tsunami dan gunung meletus.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ada tiga lempeng yang bergerak sangat aktif yakni Hindia-Australia, Eruasia, serta Pasifik.

Kecepatan pergerakan lempeng di barat Sumatera antara 5-6 cm per tahun. Sedangkan yang berada di selatan Jawa, Nusa Tenggara hingga Halmahera kecepatannya 7 cm per tahun.

Adapun di wilayah utara Papua, Maluku hingga Sulawesi, kecepatan pergerakan lempeng mencapai 12 cm per tahun. Tak heran, Indonesia kerap dilanda gempa dan tsunami.

"Dalam sejarah kejadian tsunami di Indonesia antara 1629 sampai 2016 terdapat 173 kejadian tsunami besar dan kecil," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (16/12/2017).

Gempa bumi dan tsunami ini pasti berulang dengan periode tertentu. Sutopo mengungkapkan, semakin besar gempa dan tsunami yang terjadi, maka periode ulangnya memerlukan waktu yang lama.

"Indonesia bagian timur adalah daerah yang rawan terhadap gempa dan tsunami," imbuhnya.

Sayangnya, kata Sutopo, penelitian tentang kegempaan di bagian timur Indonesia masih sangat terbatas. Misalnya, infrastruktur untuk mengantisipasi seperti sirine tsunami dan seismograf tidak mencukupi.

"Itulah salah satu yang menyebabkan ketika terjadi gempa, ada korban dan kerusakan," katanya.

Berikut adalah daerah-daerah yang pernah dilanda tsunami besar dan kecil di Indonesia:

Banda (1674)
Bengkulu (1833)
Sangihe (1856)
Sumatera Barat (1861)
Krakatau (1883)
Mindanao (1897)
Mindanao (1918)
Sumbawa (1920)
Panay (1948)
Seram (1965)
Sulawesi Tengah (1968)
Sulawesi Selatan (1969)
Sumba (1977)
Lomblen (1979)
Flores (1992)
Mindoro (1994)
Banyuwangi (1994)
Biak (1996)
Sulawesi Tengah (1996)
Taliabu (1998)
Aceh (2004)
Pangandaran (2006)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com