Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distribusi Logistik Pemilu 2019 di Luar Negeri Diharapkan Lebih Baik

Kompas.com - 15/12/2017, 15:51 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman berharap pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2019 di luar negeri bisa terlaksana lebih baik dibandingkan periode 2014 lalu.

Utamanya, Arief berharap ada kemudahan dalam hal distribusi logistik ke luar dan masuk tanah air. Sebab, tak semua negara punya akses yang mudah untuk distribusi logistik.

"KPU sudah membuktikan mengalami betapa luar biasanya urusan (distribusi logistik) itu. Karena tidak semua negara punya akses yang mudah. Baik negara yang bersangkutan ke Indonesia atau pun ke sini," ujar kata Arief di hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Bahkan, Arief mengeluh bahwa urusan logistik adalah persoalan yang sangat merepotkan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi baik di dalam maupun di luar Indonesia.

"Logistik itu urusan sangat merepotkan. Baik dari Indonesia dan ke luar negeri. Selalu banyak protes karena logistik terlambat," kata dia.

(Baca juga : Ketua KPU: Salah Sedikit Saja, Pemilu Akan Disebut Gagal)

Arief juga mengungkapkan, Pemilu mendatang akan juga digelar di 131 negara selain di Indonesia. Ia pun menyebut persoalan tersebut bukanlah hal yang mudah.

"Tahun 2019 kita akan ada 132 perwakilan yang akan menjadi titik melakukan pemilu. 131 di luar negeri. Satu lagi komando di dalam negeri. Itu bukan hal mudah. KPU dan Bawaslu harus mampu mengkoordinasi membentuk struktur di 132 negara," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri, Abdurrahman Mohammad Fachir mengatakan bahwa Kemenlu menegaskan komitmennya untuk menyukseskan Pemilu 2019 di luar negeri.

"Komitmen Kemenlu dan perwakilan Indonesia di luar negeri untuk mendukung tahapan persiapan pemilu, termasuk pembentukan pokja pemilihan luar negeri di pusat, perwakilan panitia pemilihan luar negeri, serta pelaksana pemilu. Kami mohon dukungan untuk pelaksanaan tersebut," kata dia.

Kompas TV KPU menyampaikan hasil penelitian administrasi perbaikan partai politik calon peserta Pemilu tahun 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com