Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AM Fatwa, dari Tahanan Kasus Subversif hingga Kenangan Akhir Hayatnya

Kompas.com - 15/12/2017, 08:01 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Andi Mappetahang Fatwa atau AM Fatwa meninggal dunia pada usia 78 tahun di Rumah Sakit MMC Jakarta, Kamis (14/12/2017) pukul 06.25 WIB.

Senator asal DKI Jakarta tersebut tutup usia setelah berjuang melawan kanker hati. Selama dua minggu terakhir, dia memang dirawat intensif di RS MMC Jakarta, usai pulang lawatan dari Filipina.

Penerima gelar Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, dengan upacara militer pada sore harinya.

Sebelum meninggal, AM Fatwa masih sangat produktif. Di tengah sakitnya, salah satu deklarator Partai Amanat Nasional itu masih sempat merampungkan buku biografi perjalanan hidupnya. Buku tersebut baru rampung separuhnya dari total jumlah halaman buku yang ada.

Keluarga yang ditinggalkan juga kaget dengan penyakit yang diderita pria yang lahir di Bone, Sulawesi Selatan pada 12 Februari 1939 tersebut. Sebab, selama ini AM Fatwa diketahui tidak pernah mengeluhkan sakit lever stadium 4 yang diidapnya.

(Baca: AM Fatwa Meninggal Dunia)

DPD RI pun menggelar upacara penghormatan terakhir untuk AM Fatwa. Upacara tersebut diwarnai rasa haru.

Pihak keluarga melakukan penyerahan jenazah kepada negara, yang diterima langsung oleh Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang untuk disemayamkan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Para wakil rakyat yang hadir juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya AM Fatwa dan kesannya selama almarhum hidup menggabdi untuk bangsa dan negara.

Sejumlah fakta dan kesan atas almarhum pun terungkap. Berikut rangkuman fakta dan fakta yang mengiringi kepergian AM Fatwa ke tempat peristirahatan terakhirnya.

1. Dikenal keluarga tak pernah mengeluh sakit

AM Fatwa semasa hidup dikenal tidak pernah mengeluh sakit.

"Keluhan terakhir lever stadium 4. Kelebihan Beliau tidak pernah merasa sakit," ujar keponakan AM Fatwa, Andi Agung Baso Amir.

Tak pelak pihak keluarga pun kaget ketika tahu AM Fatwa sakit lever dengan stadium 4 yang mengantarkannya menghembuskan nafas terakhirnya.

"Jadi kami enggak mengerti Beliau sakit. Malah kami sebagai keluarga kaget, tiba-tiba sakit lever stadium 4," kata dia.

Andi juga mengungkapkan bahwa pamannya tersebut sudah dirawat intensif di RS MMC Jakarta.

(Baca: Selama Hidup, AM Fatwa Dikenal Keluarga Tak Pernah Mengeluh Sakit)

2. AM Fatwa tengah merampungkan buku otobiografi

Dalam kondisi sakit AM Fatwa tengah merampungkan buku biografi tentang dirinya.

"Walaupun dalam kondisi sakit, beliau bikin buku riwayat hidupnya. Buku tentang perjalanan hidupnya," ujar Andi.

Saat ini buku tersebut belum selesai ditulis. Kurang lebih baru 300 halaman yang sudah terselesaikan dari 500 halaman yang direncanakan.

"Sampai saat ini baru setengah buku, itu dalam kondisi sakit, ajudan ngetik di RS," ujar dia.

Andi juga mengaku tak tahu bagaimana nasib buku tersebut pasca-pamannya meninggal dunia.

(Baca: Sebelum Meninggal, AM Fatwa Tulis Sebuah Buku Biografi)

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com