Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Berencana Tambah Insentif bagi Prajurit di Perbatasan

Kompas.com - 14/12/2017, 16:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berencana menambah insentif bagi prajurit TNI yang bertugas jauh dari satuan induk.

Wilayah perbatasan adalah salah satunya.

Rencana tersebut diungkapkan Hadi seusai makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (14/12/2017).

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi juga ikut dalam jamuan makan siang tersebut.

"Diperlukan tunjangan khusus yang sesuai dengan (prajurit TNI) di sana (daerah tugas) sehingga cukup untuk kegiatan di sana," ujar Hadi.

Baca: Prajurit TNI di Perbatasan Papua, Menjaga Tapal Batas hingga Mengajar

Dengan demikian, kata Hadi, tunjangan prajurit TNI yaitu Uang Lauk Pauk (ULP) dapat diberikan kepada istri dan anak di rumah.

"Sehingga dia (prajurit TNI) juga senang meninggalkan semua ULP-nya itu di rumah. Karena dia bertugas lebih dari enam bulan, hampir satu tahun, sehingga itu yang harus diperhatikan lebih," lanjut Hadi.

Soal besaran penambahan insentif, Hadi belum dapat mengungkapkannya.

Ia juga belum dapat memastikan kapan insentif tersebut mulai diberlakukan. Saat ini, masih dilakukan evaluasi terkait besaran insentif.

Baca: Panglima TNI Ajak Kapolri Jaga Soliditas melalui "Diplomasi Kopi"

Insentif itu dalam rangka peningkatan kesejahteraan serta profesionalitas prajurit TNI.

Hadi menyadari, ada ketidaknyamanan istri dan anak prajurit TNI yang bertugas jauh dari rumah.

Hadi berharap, insentif tersebut menambah kenyamanan istri prajurit sehingga akhirnya sang suami dapat bertugas dengan maksimal di daerah operasi.

Kompas TV Jenderal Gatot Nurmantyo resmi melepas jabatannya sebagai Panglima TNI .
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com