Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucapan Terima Kasih Jenderal Gatot untuk Prajurit TNI di Perbatasan

Kompas.com - 09/12/2017, 13:04 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenderal Gatot Nurmantyo secara resmi menyerahkan jabatan Panglima TNI kepada Marsekal Hadi Tjahjanto. Prosesi penyerahan tongkat pimpinan tertinnggi TNI itu dilakukan melalui upacara serah terima jabatan di Lapangan Upacara Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu, (9/12/2017).

Dalam amanatnya, Gatot mengucapkan terima masih kepada berbagai pihak yang telah mendukungnya selama menjabat sebagai Panglima TNI.

Ia juga berterima kasih kepada seluruh prajurit TNI baik yang sedang bertugas di dalam maupun luar negeri.

Bahkan, Gatot menyebut prajurit yang tengah menjalankan tugas menjaga wilayah perbatasan sebagai prajurit yang setia dan gagah berani.

"Ucapan terima kasih saya ingin ucapkan kepada sesepuh pendahulu TNI, keluarga prajurit dan ASN TNI yang selama ini selalu setia dan memberikan doa dan dukungan moral," ujar Gatot saat menyampaikan amanatnya.

Baca juga : Gatot Nurmantyo: Kalau Dipinang Parpol, Ya Pinang Saja

"Dalam kesempatan ini saya juga ingin sampaikan rasa terima kasih kepada segenap prajurit TNI di mana pun berada, baik yang ada di markas daerah penugasan dalam dan luar negeri termasuk mereka yang setia dan gagah berani sedang bertugas menjaga perbatasan negara, atas dedikasi dan loyalitas dalam melaksanakan tugas pokoknya selama ini," ucapnya.

Ucapan yang sama juga ia berikan kepada jajaran pemerintah baik pusat maupun daerah dan jajaran Polri serta semua pihak yang selama ini telah menjadi mitra setia.

Gatot pun menuturkan pergantian jabatan panglima TNI bukan hanya wujud berlangsungnya regenerasi secara sehat di tubuh TNI tapi juga cerminan perubahan yang berkelanjutan.

Sebuah perubahan, kata Gatot, harus terus berjalan dalam organisasi agar semakin mampu menghadapi dinamika lingkungan strategis yang terus bergerak cepat dan tugas yang semakin kompleks serta tidak ringan.

Baca juga : Ini Alasan Presiden Jokowi Ganti Panglima TNI Gatot Nurmantyo

"Pergantian jabatan Panglima TNI bukan hanya wujud berlangsungnya regenerasi secara sehat di tubuh TNI tapi juga cerminan perubahan yang berkelanjutan. Sebuah perubahan yang harus terus berjalan dalam organisasi agar semakin mampu menghadapi dinamika lingkungan strategis yang terus bergerak cepat dan tugas yang semakin kompleks serta tidak ringan," kata Gatot.

Diketahui, Gatot resmi mengakhiri jabatannya sebagai Panglima TNI setelah Presiden Joko Widodo melantik Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Istana Negara Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960 itu akan memasuki msa pensiun pada awal Maret 2018.

Hadir sebagai peserta upacara tersebut prajurit TNI dari seluruh matra dan ASN Mabes TNI. Sejumlah alat utama sistem pertahanan pun dipamerkan tepat di belakang pasukan.

Baca juga : Gatot Nurmantyo: Pak Hadi Tjahjanto Sekarang Atasan Saya

Bahkan di sela-sela prosesi lima pesawat F-16 dan lima pesawat Sukhoi melintas tepat di atas lokasi upacara.

Sejumlah pejabat tinggi negara, pejabat tinggi Mabes TNI dan Polri hadir dalam upacara tersebut, antara lain, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komjen Pol Syafruddin.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com