Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gatot Nurmantyo: Jangan Lihat Akhir, tetapi Berapa Lama Saya Menjabat

Kompas.com - 08/12/2017, 20:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenderal Gatot Nurmantyo resmi diberhentikan secara hormat dari jabatannya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia pada Jumat (8/12/2017).

Pemberhentian ini ditandai dengan dilantiknya Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo.

Meski sudah melepas jabatan sebagai Panglima TNI, namun masa tugas Gatot di dunia militer baru akan berakhir pada akhir 1 April 2018 mendatang. Artinya, masih ada waktu sekitar hampir 4 bulan Gatot akan menjadi perwira tinggi aktif tanpa jabatan.

Namun, Gatot mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut.

Gatot menilai, keputusan Jokowi untuk menggantinya saat ini merupakan hal yang wajar karena dia sudah menjabat Panglima TNI lebih dari 2 tahun.

"Kita jangan melihat akhirnya, tapi seharusnya tanya dong berapa lama saya menjabat. Saya menjabat dua tahun lebih, jadi ya sudah sewajarnya," kata Gatot seusai pelantikan Hadi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12/2017).

(Baca juga: Gatot Nurmantyo: Pak Hadi Tjahjanto Sekarang Atasan Saya)

Gatot memilih berpikir positif. Ia mengaitkan pergantian Panglima TNI di penghujung 2017 ini sebagai momen untuk menyongsong tahun politik. Adapun peristiwa yang paling awal dihadapi adalah Pilkada Serentak 2018.

"Kita berpikiran positif pada pemerintah, bahwa tahun depan adalah tahun politik. Kalau Pak Hadi sertijab dengan saya sekarang ini, masih bisa konsolidasi dengan situasi perkembangan, sehingga semuanya berjalan lancar," ujarnya.

Gatot juga menegaskan ia tidak akan pensiun dini dari TNI. Dalam waktu empat bulan ini, ia tetap sebagai Perwira Tinggi di Markas Besar TNI.

"Saya masih perwira aktif, sampai akhir Maret, jabatan saya jadi panglima tinggi Mabes TNI," ucap Gatot.

(Baca juga: Empat Bulan Tanpa Jabatan di TNI, Gatot Tak Berniat Pensiun Dini)

Kompas TV Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berpamitan kepada para prajurit Kostrad di Depok, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com