Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yosi Mokalu Mengimpikan Banyak "Content Creator" yang Bikin Video Positif

Kompas.com - 08/12/2017, 15:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yosi Mokalu, musisi sekaligus komedian yang kini aktif dengan Cameo Project -sebuah content creator-, berharap semakin banyak generasi milenial yang menjadi content creator video YouTube yang memuat nilai-nilai positif.

Cameo Project digandeng oleh YouTube Indonesia dan Ma'arif Institute untuk memberikan pelatihan "#1nDONEsia: Cerdas Bermedia Sosial" dalam program Creators for Change.

Dalam program ini, Cameo Project merupakan duta Creators for Change Indonesia.

"Kami itu terpilih menjadi duta Creators for Change, berarti kami punya misi mengenalkan konten positif dan mengajarkan," kata Yosi, ditemui di sela-sela penutupan program, Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Pelatihan dilakukan di 10 kota dan diikuti oleh lebih dari 2.000 siswa dari 100 SMA/SMK, antara lain di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Bali, Pontianak, Ambon, dan Makasar.

Baca: Lewat #1nDONEsia, Anak Muda Cerdas Bermedia Sosial

Tim program memiliki waktu dua hari untuk setiap kota. Hari pertama diisi dengan seminar, sedangkan hari kedua diisi dengan workshop.

Hasil workshop dilombakan pada akhir program, dan terpilih enam video terbaik yaitu Hoaxmogenesis (Semarang), Beda Bahasa Beda Budaya Tapi Tetap Indonesia (Jakarta), Mengapa Perbedaan Memisahkan Kita (Yogyakarta), Egoku (Bandung), Majemuk (Surabaya), dan Indonesia Bhinneka! (Bandung) sebagai video favorit pilihan dewan juri.

Yosi mengatakan, pada hari pertama, tim program mengajarkan kepada para peserta mengenai konten positif.

Sementara itu, pada hari kedua, mereka memberikan tambahan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan video.

"Harapannya, bukan cuma membuat banyak konten positif. Tetapi lebih banyak lagi, pembuat konten positif. Bukan cuma kontennya, tetapi people-nya," ujar personel Project Pop itu.

Menurut Yosi, program ini sangat bermanfaat untuk menemukan orang-orang yang memang memiliki nilai dari dalam dirinya.

Maksudnya, banyak konten video positif yang tidak negatif, tetapi tidak menginspirasi.

Biasanya, hal ini karena tidak ada nilai dari dalam diri si content creator. Video atau karya yang dihasilkan hanya bertujuan untuk mengejar subscriber.

"Makanya, tadi saya bilang, menghasilkan banyak content creator yang membuat konten positif. Pemikiran dia harus sama (dengan karyanya). Kalau orang tidak cinta negara, dia tidak akan bisa membuat konten yang berbau nasionalisme, karena dia merasa biasa-biasa saja dengan Indonesia," ujar Yosi.

Kompas TV Seperti apa kecepatan Mac Lethal ngerap 400 kata semenit?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com