Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI dan Kemendikbud Gagas Program "Prajurit Masuk Sekolah" di Daerah 3T

Kompas.com - 04/12/2017, 13:23 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menandatangani nota kesepahaman tentang perluasan dan peningkatan mutu layananan pendidikan dan kebudayaan.

Muhadjir mengatakan, melalui nota kesepahaman tersebut, personel TNI akan dilibatkan dalam program pendidikan mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini hingga menengah atas atau SMA.

Bantuan pengajaran dari personel TNI akan difokuskan pada pendidikan penguatan karakter (PPK), penanaman sikap nasionalisme, dan penguatan program bela negara.

"Dalam konteks ini kami melihat bahwa TNI lebih memiliki kemampuan utnuk ikut terlibat menangani dalam PPK ini terutama dalam hal pembangunan nasional, penciptaan suasana yang lebih baik terutama nasionalisme," ujar Muhadjir saat memberikan keterangan seusai penandatanganan nota kesepahaman, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/12/2017).

Menurut Muhadjir perbantuan TNI dalam bilang pendidikan diutamakan untuk daerah 3T atau daerah terluar, tertinggal, dan terdepan. Namun, tidak menutup kemungkinan juga akan diterapkan di kota-kota besar.

Secara teknis, personel TNI yang akan dikerahkan berasal dari satuan teritorial Komando Rayon Militer (Koramil) di tingkat kecamatan atau personel Badan Pembina Desa (Babinsa).

"Kita tahu setiap desa ada aparat Babinsa dan tiap kecamatan ada Koramil, ada personel-personel yang bisa kita bikin masuk sekolah, prajurit masuk sekolah, melatih kegiatan sekolah termasuk ekstrakulikuler misalnya baris berbaris, Paskibraka dan seterusnya," kata Muhadjir.

Selain itu, setiap personel TNI yang ditugaskan untuk mengajar akan diwajibkan untuk mengikuti program pelatihan proses belajar mengajar (PBM) Kemendikbud.

Setelah lulus, Kemendikbud akan menerbitkan sertifikat sebagai izin bahwa personel TNI tersebut memenuhi kualifikasi sebagai pengajar.

"Prajurit ini kita berikan semacam pelatihan di bidang PBM. Juga nanti kemampuan mengajarnya bisa lebih meningkat bisa lebih terukur dan bisa dipertanggungjawabkan. Prajurit TNI ini kan pada dasarnya bukan untuk mengajar. Ketika dia mengajar nanti harus diberi sertifikat dan itu nanti tanggung jawab kemendikbud untuk melakukan itu," papar Muhadjir.

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan kesiapan prajuritnya untuk membantu memajukan pendidikan terutama di daerah terpencil.

Aparat Babinsa dan prajurit yang ditugaskan di perbatasan, kata Gatot, dapat difungsikan untuk mengisi kekosongan tenaga pengajar di daerah 3T.

Dengan demikian, masyarakat tetap bisa mengenyam pendidikan.

"Ada Babinsa dan pasukan-pasukan perbatasan sehingga mengisi kekosongan yang ada, saling mengisi sehingga masyarakat bisa mengeyam pendidikan sesuai dengan apa yang digariskan oleh Menteri Pendidikan, jadi prinsipnya TNI hanya membantu saja," kata Gatot.

Kompas TV Joko Widodo memiliki elektabilitas sebesar 53,2% sementara Prabowo Subianto memiliki elektabilitas sebesar 33,0%.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com