Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Perkuat Pengamanan di Lima Daerah Rawan Konflik Pilkada

Kompas.com - 27/11/2017, 16:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, dari 171 daerah (provinsi dan kabupaten/kota) yang akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah 2018, ada lima daerah yang dinyatakan rawan konflik.

"Daerah rawan yaitu Sumatera Utara, Papua, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan," kata Setyo di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Setyo mengatakan, faktor agama dominan menjadi potensi konflik dibandingkan faktor kesukuan atau hal lain. Namun, perpindahan "kendaraan" calon atau pasangan calon juga diperkirakan akan menimbulkan gesekan di akar rumput.

Seperti misalnya, di Jawa Barat dan Jawa Timur. Di dua wilayah itu ada parpol yang mengusung kandidat bukan dari pimpinan atau kader internal, atau justru calon dari satu partai politik berpindah ke partai politik lain.

"Kami lihat, di mana ada potensi konflik, di situ akan kami siapkan pengamanan lebih," ucap Setyo.

(Baca juga: Anggaran Pilkada 2018 Rp 20 Triliun, Tujuan Efisiensi Dianggap Belum Tercapai)

Sedangkan Kepala Bagian Renops Sops Polri Kombes Edi Setio Budi Santoso menuturkan, persiapan pengamanan yang telah dilakukan Polri untuk Pilkada Serentak 2018 yaitu melakukan pemetaan daerah rawan konflik.

Selain itu, Polri juga tengah merampungkan pembahasan anggaran pengamanan pilkada bersama pemerintah daerah yang menggelar pilkada.

Anggaran pengamanan pilkada ini bersumber dari Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang menggelar Pilkada Serentak 2018.

"Kami juga melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait DPS, TPS, karena ini akan berpengaruh ke rencana pengamanan pilkada," ucap Edi.

(Baca juga: Rakor Pilkada 2018, Kemendagri Paparkan Potensi Konflik di 171 Daerah)

Ilustrasi PilkadaKOMPAS/PRIYOMBODO Ilustrasi Pilkada
Jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang dipegang Polri ada 167.015.805 orang, dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 392.226 titik. Edi menekankan, angka ini kemungkinan masih akan berkembang.

Dari 392.226 TPS, yang masuk dalam kategori aman, ada 328.389 TPS, kategori rawan I sebanyak 42.233 TPS, dan kategori rawan II sebanyak 12.509 TPS.

(Baca juga: Kemenkominfo Antisipasi Ujaran Kebencian dan Hoaks Jelang Pilkada 2018)

Dengan perkiraan DPS/TPS sebanyak itu, pengamanan yang disiapkan sebanyak 171.507 personel Polri, 36.968 personel TNI, serta 756.470 personel Linmas.

"Setiap obyek yang kami amankan udah menggunakan pola seragam. Kategori aman, dua polisi dibantu 10 kamra (linmas) untuk lima TPS. Kategori rawan, dua polisi, dua kamra, satu TPS," ucap Edi.

Tak hanya mengamankan TPS, aparat keamanan juga mengamankan seluruh kantor penyelenggara baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat provinsi dan kabupaten/kota, maupun Panwas, sejak 7 Januari 2018.

Aparat keamanan juga melakukan pengamanan sejak surat suara dicetak hingga penetapan hasil pilkada.

Kompas TV Tahun politik 2019 yang semakin dekat, mengubah arah struktur belanja negara pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com