Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Penanganan Politik Uang dalam Pilkada, Bawaslu Koordinasi dengan KPK

Kompas.com - 26/11/2017, 21:26 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.COM - Kordinator Divisi Pelanggaran dan Penanganan, Bawaslu RI, Ratna Dewi Pettalolo, menyatakan lembaganya saat ini sedang membahas langkah penanganan kasus politik uang dalam Pilkada, Pemilu, dan Pilpres bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Bawaslu memang sedang berkonsultasi dan koordinasi dengan KPK tapi belum membentuk kerjasama tertulis. Tapi saya kira bila KPK ingin masuk wilayah itu (penanganan politik uang), itu merupakan kewenangan KPK, Bawaslu tentu juga tetap berjalan berdasarkan kewenangan kami," kata Ratna di Bengkulu, Minggu (26/11/2017).

Sejauh ini komunikasi dengan KPK sudah dilakukan pembahasan pertama, yakni Bawaslu meminta dukungan dan belajar bagaimana Bawaslu bisa mengawasi soal politik uang pada tahapan pencalonan yang terjadi di ruang tertutup.

"Kami sulit mengawasi dan masuk politik uang pada tahapan pencalonan karena berada di ruang tertutup, tentu itu bisa menjadi kewenangan KPK untuk bisa masuk," kata Ratna.

Baca juga : Putusan Bawaslu Tidak Mengejutkan, tetapi Merisaukan

Politik uang menurut dia harus dihadapi dan dilawan secara bersama karena kategorinya sudah masuk pada kejahatan luar biasa, sehingga memang tidak bisa diatasi oleh Bawaslu sendirian.

Ia juga menjelaskan, seandainya KPK berhasil membongkar politik uang baik dalam Pilkada, Pemilu, dan Pilpres, apakah KPK mampu mengugurkan kandidat yang terlibat dalam politik uang? Menurut dia, kewenangan itu tetap ada pada ranah Bawaslu.

"Penanganannya sebenarnya ada di Bawaslu, tentunya akan dilihat bagaimana prosedur tindaklanjutnya dari temuan KPK, karena kewenangan mengusut, memeriksa, dan memutus ada di Bawaslu," jelas Ratna.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyampaikan hasil survei menyebutkan 50 persen masyarakat setuju dan maklum dengan politik uang.

"Masyarakat masih permisif dengan politik uang, politik uang tidak akan terjadi bila tidak ada para pihak yang saling memberi dan menerima," kata Ratna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Nasional
PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

Nasional
Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Nasional
PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Nasional
Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Nasional
Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com