Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Mahal Terpidana Suap Reklamasi M Sanusi Ikut Dilelang KPK

Kompas.com - 21/11/2017, 21:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan melakukan lelang 54 barang rampasan yang telah berkekuatan hukum tetap. Sejumlah barang rampasan akan dilelang, termasuk lukisan mahal milik terpidana kasus suap reklamasi, M Sanusi.

Lelang tersebut rencananya dilangsungkan pada Jumat (24/11/2017) di kantor KPK Gedung Merah Putih Lantai 3, Jalan Kuningan Persada K 4, Jakarta.

"Ada 54 obyek yang dilelang. Perkaranya sendiri dari beberapa perkara yang sudah memiliki kekuatan hukum yang tetap. Misalnya perkara M Sanusi, kita lelang lukisan-lukisan yang ada di rumah yang bersangkutan," kata Plt Koordinator Unit Kerja Labuksi KPK, Irene Putrie, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Lukisan Sanusi yang dijual itu, lanjut Irene, karya beberapa pelukis. Nilainya mulai dari kisaran Rp 9 juta hingga yang paling tinggi kurang dari Rp 70 juta.

"Jumlahnya ada 12 lukisan," ujar Irene.

Baca juga : KPK Siap Lelang Mobil dan Perhiasan Koruptor Bernilai Miliaran Rupiah

Beberapa lukisan tersebut misalnya karya JB Iwan Sulistyo berjudul "Panen di Sawah" (Manusia) dengan harga penawaran Rp 22,5 juta, "Ibadah di Pura" (Manusia) Rp 22.750.000, "Ruang Makan" (Landscape) Rp 22.750.000, dan "Dua Wanita" (Manusia) Rp 21 juta.

Ada juga beberapa lukisan karya Krijo di antaranya berjudul "Penari Bali" (Manusia) yang ditawarkan dengan harga awal Rp 38 juta dan "Bunga" dengan harga dasar Rp 45 juta.

Ada pula lukisan karya Ress berjudul "Ikan Koi" (Binatang) dibuka dengan harga Rp 6,4 juta. Lukisan "Wanita-Wanita Berkebaya" (Manusia) karya Josephien Linggar dibuka dengan harga Rp 44.625.000.

Lukisan "Ayat Kursi" (Keagamaan) karya S Robustina ditawarkan dengan harga awal Rp 9.794.000.

Baca juga : Lelang 59 Mobil Mewah, Ada Lamborghini Hingga Mini Cooper

Selain itu, barang rampasan yang akan dilelang berupa barang elektronik, kendaraan bermotor, perhiasan dan lainnya.

Untuk telepon selular akan dilelang dalam bentuk paket dan satuan dengan jenis beragam. Sementara kendaraan bermotor yang dilelang harganya mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 1,2 miliar. Jenisnya beragam mulai dari SUV, sedan, hingga sepeda motor.

Adapun harga awal barang lelang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).

Persyaratan lelang di antaranya memiliki akun yang telah terverifikasi pada website www.lelangdjkn.kemenkeu.go.id.

Syarat dan ketentuan serta tata cara mengikuti lelang dapat dilihat pada alamat website tersebut atau di website KPK di www.kpk.go.id.

Kompas TV Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan menggelar lelang barang sitaan kendaraan mobil dan sepeda motor, hasil tindak pidana korupsi dan pidana umum.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Nasional
Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Nasional
Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com