Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahan Novanto, KPK Ucapkan Terimakasih ke Polri

Kompas.com - 20/11/2017, 04:29 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengucapakan terima kasih kepada Polri yang telah membantu menjaga tersangka dugaan korupsi e-KTP Setya Novanto.

Secara spesifik, KPK mengucapkan terimakasih kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Wakil Kapolri Komjen Syafruddin.

"Terima kasih kepada Kapolri dan Wakapolri yang telah membantu secara maksimum mulai dari menjaga keselamatan tersangka dan operasi yang berlangsung selama ini," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dalam jumpa pers di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta, Minggu (19/11/2017) malam.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/11/2017).KOMPAS.com/IHSANUDDIN Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/11/2017).

(Baca juga : Setya Novanto: Saya Pikir Masih Diberi Kesempatan untuk Recovery)

Dalam jumpa pers itu, hadir pula Dirut RSCM Soejono dan Sekjen Ikatan Dokter Indonesia Adib Khumaidi.

Kedua belah pihak menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, Novanto tak lagi membutuhkan rawat inap di rumah sakit.

Bersamaan dengan digelarnya jumpa pers di lobi utama rumah sakit, penyidik KPK bersama pihak RSCM membawa Novanto keluar lewat pintu belakang.

(Baca juga : Tiba di KPK, Setya Novanto Langsung Diperiksa)

 

Ketua DPR itu dipindahkan ke rumah tahanan KPK.

Polisi memang tampak membantu pengamanan jelang pemindahan Novanto pada malam ini. Beberapa jam jelang pemindahan Novanto, tampak puluhan Brimob berjaga di sekitar RSCM Kencana.

Laode pun turut mengucapkan terimakasih kepada RSCM dan IDI atas kerjasamanya dalam memeriksa kesehatan Novanto.

"Kami berharap proses penyelesaian perkara ini berjalan lancar," kata dia.

(Baca juga : KPK Pastikan Setya Novanto Sudah Bisa Diperiksa Penyidik)

Novanto dirawat di RSCM setelah sebelumnya mengalami kecelakaan mobil di kawasan Permata Hijau, Kamis (19/11/2017). Mobil yang ditumpangi Novanto menabrak tiang listrik.

Saat itu, Novanto tengah menuju ke studio salah satu stasiun televisi swasta untuk melakukan siaran langsung.

Setelah melangsungkan siaran langsung, Novanto yang tengah diburu lembaga antirasuah berencana mendatangi KPK untuk memberikan keterangan.

Adapun KPK memburu Novanto setelah yang bersangkutan berkali-kali tak memenuhi panggilan KPK, baik sebagai saksi maupun tersangka kasus korupsi proyek e-KTP.

Dalam kasus ini, Novanto bersama sejumlah pihak diduga menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau korporasi.

Novanto juga diduga menyalahgunakan kewenangan dan jabatan saat menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar.

Akibat perbuatannya bersama sejumlah pihak tersebut negara diduga dirugikan Rp 2,3 triliun pada proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut.

Kompas TV Konferensi Pers terkait kasus tersangka KTP Elektronik, Setya novanto di RSCM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com