SOLO, KOMPAS.com — Pernikahan Bobby Afif Nasution dan Kahiyang Ayu dianggap bukan semata menjadi momen kebahagiaan dua sejoli yang ingin membina bahtera rumah tangga. Relawan Joko Widodo melihat ada geliat politik turut serta di dalamnya.
"Betul. Ini juga konsolidasi politik. Dari momen pernikahan menjadi satu energi politik yang tidak terbendung," ujar Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi, kepada wartawan, Rabu (8/11/2017).
Sebab, untuk kesekian kalinya setelah Pemilu Presiden 2014, relawan Jokowi dari penjuru Indonesia berada dalam satu kota, bahkan berada dalam satu peristiwa.
"Relawan yang sudah lama terpisah jarak dan waktu bertemu lagi di sini. Muncul dialog-dialog, diskusi-diskusi, kongko-kongko yang akhirnya jadi senam politik," ujar Arie.
Baca juga: Jokowi : Jerih Payah Bapak Ibu Semuanya Sangat Berarti bagi Kami Sekeluarga...
Pemilihan Presiden 2019 menjadi topik utama pembahasan di antara relawan. Menurut pengamatan Arie, relawan sangat siap melanggengkan pemerintahan Jokowi hingga dua periode.
"Kami berpendapat, magnet Jokowi ini tidak pernah pudar. Dialah yang sejauh ini masih pantas melanjutkan kembali pemerintahan ini," ujar Arie.
Apalagi, geliat politik relawan tersebut ditambah dengan kehadiran dua sosok penting dalam dunia politik Indonesia, yakni Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoutri dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca juga: Malam Ini, Ribuan Relawan Akan Dijamu di Kediaman Jokowi
Kehadiran sekaligus pertemuan keduanya dinilai menambah angin segar bagi cita-cita melanjutkan pemerintahan Jokowi ke periode kedua. "Itu sebagai simbolisasi kekuatan tambahan," ujarnya.
Arie berharap momentum seperti ini terus dijaga dan dipelihara hingga 2019. Ia yakin dengan segala keberhasilan ditambah masuknya kekuatan politik sebagai penyokong, mampu membawa Jokowi menjadi pemimpin Indonesia untuk dua periode.