JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian diundang menjadi salah satu pembicara dalam diskusi panel yang diselenggarakan di Markas PBB New York, Senin (30/10/2017).
Dalam diskusi yang dihadiri 52 perwakilan negara tersebut, Kapolri berbicara mengenai strategi menanggulangi serangan jaringan terorisme global.
"Kapolri berbagi pandangannya tentang terorisme global yang telah menjadi isu utama dalam keamanan dunia Internasional saat ini," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto, melalui keterangan tertulis, Kamis (2/11/2017).
Di depan peserta panel, Tito menjelaskan pentingnya konsep strategi pendekatan lunak (soft approach) dalam menghadapi kelompok teroris.
Baca: Kapolri Sandang Gelar Profesor Bidang Kajian Kontra-Terorisme
Selama ini, yang diangkat seolah-olah pihak keamanan selalu mengandalkan pendekatan keras.
Menurut Kapolri, terorisme global tidak mungkin diselesaikan hanya dengan penggunaan senjata.
Ia menyebut setidaknya ada lima langkah yang bisa ditempuh dalam pendekatan lunak.
"Yakni kontra radikalisasi, deradikalisasi, kontra ideologi, menetralisir saluran, dan menetralisir situasi yang mendukung penyebaran paham radikal," kata Rikwanto.
Kapolri juga menyampaikan adanya penurunan kualitas dan jumlah serangan teror yang terjadi di Indonesia.
Ia membagi fenomena terorisme global kontemporer dalam dua gelombang besar.
Baca juga: BNPT: Sejak 2014, Kasus Pendanaan Terorisme Terkait ISIS Meningkat
Gelombang pertama saat kemunculan Al Qaeda sebagai jaringan kelompok terorisme global pertama kali di dunia.
Sementara, gelombang kedua sejak 2014 saat ISIS muncul sebagai ancaman baru bagi keamanan dunia.
Pada akhir diskusi, Kapolri menyampaikan pesan penting kepada PBB tentang perlunya menjaga perdamaian dunia, khususnya di negara negara Islam.
PBB perlu memprioritaskan penyelesaian konflik terkait warga muslim karena ideologi radikal akan berkembang aktif dan mendapat panggung jika terjadi konflik tersebut.
Selain mengikuti diskusi panel, Kapolri juga menyempatkan diri berdiskusi dengan USG Dept. Field Support, Atul Khare, untuk membicarakan kelanjutan pengiriman pasukan Polri untuk misi perdamaian dunia.
Ia juga bertemu dengan USG UNOCT, Vladimir Voronkov, untuk berbagi informasi tentang penanganan terorisme global.
Voronkov menawarkan Tito untuk berbicara dalam forum khusus yang diikuti semua negara anggota PBB tentang terorisme yang akan diadakan PBB pada Juni 2018 di New York.