Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Kembali Tangkap Lima Terduga Teroris di Bima

Kompas.com - 01/11/2017, 18:35 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Densus 88 Anti-Teror Polri kembali menangkap lima terduga teroris anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) di Bima.

Penangkapan tersebut merupakan pengembangan dari tertangkapnya dua terduga teroris yang tewas dalam baku tembak pada Senin (30/10/2017).

"Hasil operasi Densus 88 di daerah Ambalawi, Kabupaten Bima telah dilakukan penangkapan terhadap lima orang dari kelompok jaringan teror di Bima," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto melalui keterangan tertulis, Rabu (1/11/2017).

Mereka bernama Muhammad Ikbal Tanjung, Abdul Hamid alias Dami, Jasman Ahmad, Yaser bin Thamrin dan Arkam.

Sementara itu, dua terduga teroris yang tewas sebelumnya bernama Amir alias Dance dan Yaman.

Rikwanto mengatakan, kelompok tersebut berkaitan dengan penembakan dua anggota Polres Bima Kota pada 11 September 2017 lalu.

Kedua korban bernama Bripka Jainal, anggota Sat Sabhara dan Bripka Abdul Ghofur, anggota Polsek langgudu.

Mereka ditembak seusai mengantar anak mereka dari sekolah di lokasi berbeda.

"Amir alias Dance terlibat sebagai eksekutor dalam penembakan terhadap Bripka Abdul Ghofur," kata Rikwanto.

Sementara itu, Muhammad Iqbal Tanjung merupakan penembak Bripka Jainal. Rikwanto mengatakan, saat diperiksa, Iqbal mengakui perbuatannya.

Saat menembak Jainal, Iqbal dibonceng oleh Yaman dengan sepeda motor.

Selama bersembunyi, Iqbal mendapat bantuan logistik dari saudara Jasman dan Yoga berupa mie instan dan biskuit.

"Kemudian disalurkan melalui orang tuanya yang bernama Dami alias Demo Untuk mengantarkan logistik tersebut ke tempat persembunyian," kata Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com