JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang terduga teroris ditangkap pihak kepolisian di dekat Bandar Udara Cakrabhuana, Cirebon, Jawa Barat, Senin (18/9/2017) sore. Penangkapan terduga teroris itu jelang kedatangan Presiden Joko Widodo di Cirebon.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius mengatakan bahwa sampai saat ini, pihak kepolisian sedang menangani dan mendalami penangkapan tersebut.
"Itu masih ditangani oleh kepolisian. Sekarang didalami Polda Jawa Tengah untuk mengetahui sampai sejauh mana. Kan ada beberapa barang yang disita di antaranya ada pisau, bom molotov," kata Suhardi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (19/9/2017).
Menurut Suhardi, kepolisian juga terus menggali informasi dari terduga pelaku, apakah dia melancarkan aksinya sendiri atau ada terkait jaringan teroris lain.
(Baca: Kronologi Penangkapan Terduga Teroris di Bandara Lokasi Kedatangan Jokowi)
Informasi terakhir, terduga teroris berinisial IM (31) itu diduga merupakan bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Sampai sejauh mana apakah dia sifatnya lone wolf atau memang ada kelompok masih sedang didalami oleh Tim Densus 88. Katanya informasi terakhir JAD. Tapi itu pengembangan nanti dari Kepolisian yang akan jelaskan," kata Suhardi
Diketahui, dari hasil pemeriksaan dan penggeledahan ditemukan ada airsoft gun beserta gasnya, sangkur atau pisau, dan beberapa tulisan dan dokumen ajaran radikalisme.
Terduga teroris berinisial IM (31) yang ditangkap Densus 88 dan Polda Jawa Barat menyasar anggota kepolisian. Pelaku berencana mengambil senjata laras panjang dan melukai anggota kepolisian.