Cerita Khofifah saat Bung Karno Ditanya Jumlah Pulau di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menutup rangkaian kegiatan Jelajah Kapal Kepahlawanan di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/11/2017).

Dalam pidatonya, Khofifah bercerita di hadapan 400 pelajar dari berbagai daerah di Jatim, tentang kekayaan alam di Indonesia.

Salah satunya tentang Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan.

Khofifah kemudian menceritakan tentang pengalaman Presiden Soekarno saat ditanya jumlah pulau di Indonesia.

"Dalam proses persetujuan Deklarasi Juanda, menurut ajudan Bung Karno yang sempat saya temui, Bung Karno menyampaikan kepada PBB bahwa laut di Indonesia adalah alat pemersatu, bukan pemisah," ujar Khofifah.

Khofifah mengatakan, saat mendengar kata-kata Soekarno tersebut, anggota PBB menanyakan, sebeberapa banyak pulau yang dimiliki Indonesia.

Saat itu, Soekarno dengan tegas menjawab bahwa pulau di Indonesia berjumlah 16.754.

Menurut Khofifah, ajudan Soekarno saat itu bertanya kepada Soekarno mengenai kebenaran jumlah pulau yang disebut di hadapan anggota PBB.

"Kata Bung Karno kepada ajudannya, 'Kalau PBB tidak percaya, biar saja dihitung sendiri berapa jumlah pulau di Indonesia'," kata Khofifah.

Menurut Khofifah, begitu banyaknya jumlah pulau membuat Indonesia layak dijuluki negara kepulauan.

Kepada para pelajar peserta Jelajah Kapal Kepahlawanan, Khofifah berpesan agar semangat kesatuan dan nasionalisme perlu diperkuat.

Banyaknya perbedaan harus dianggap sebagai kekayaan yang diberikan oleh Tuhan kepada Bangsa Indonesia.

"Varian kekayaan pulau-pulau harus kita kenali. Syukur terhadap bumi nusantara tidak boleh berhenti," kata Khofifah.

Sebanyak 400 pelajar di Provinsi Jawa Timur, mengikuti kegiatan Jelajah Kapal Kepahlawanan yang digelar Kementerian Sosial di Dermaga Madura Ujung, Surabaya, sejak Senin (30/10/2017).

Kegiatan yang digelar di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur ini merupakan rangkaian kegiatan menuju peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2017.

Kegiatan berlangsung di atas Kapal Rumah Sakit TNI Angkatan Laut KRI dr Soeharso. Para peserta diajak untuk berlayar menempuh rute Pelabuhan Tanjung Perak-Batu Poron Bangkalan dan kembali lagi ke Tanjung Perak.