JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, partainya terbuka untuk berkomunikasi dengan siapa pun pada Pilkada Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Fadli Zon menanggapi wacana PDI-P menduetkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang hendak diusung Gerindra.
"Ya namanya politik kan semua peluangnya selalu terbuka ya. Tapi kami tentu akan prioritaskan orang-orang yang kami anggap punya komunikasi yang baik dan bisa bekerja sama ke depan. Itu intinya," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/10/2017).
Fadli mengatakan sejauh ini Partai Gerindra masih berkomunikasi intensif dengan Deddy Mizwar. Ia mengatakan, penolakan terhadap Deddy Mizwar bukan berasal dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), melainkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
(Baca juga: PKS Buka Peluang Koalisi dengan PDI-P pada Pilkada Jabar)
Ia menilai wajar penolakan tersebut sebagai proses penjajakan. Fadli pun menegaskan bahwa penolakan itu belum menjadi keputusan akhir partai pada Pilkada Jawa Barat.
Namun, ia mengaku DPP Partai Gerindra belum menjalin komunikasi dengan PDI-P, sebab baru berjalan di level daerah. Namun, Fadli menekankan pihaknya akan mengutamakan komunikasi dengan partai-partai yang sejak awal sudah dekat, yakni PKS dan PAN
"Saya kira, kalau yang sekarang penjajakannya komunikasi adalah dengan partai-partai yang selama ini kami berkomunikasi, dengan PKS dan PAN," ucap dia.
Sebelumnya, PDI-P masih mempertimbangkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Barat yang akan diusung.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal DPP PDI-P, Hasto Kristiyanto menuturkan, tak menutup kemungkinan partainya akan mengusung pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi. Keduanya, kata Hasto, memiliki kans yang besar untuk diusung partai berlambang banteng itu.
"Ada yang mengusulkan kombinasi pasangan itu," kata Hasto saat dihubungi, Jumat (27/10/2017).
(Baca juga: Pekan Depan, PDI-P Bahas Pilkada Jabar Bersama Deddy Mizwar)