Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Tahun Politik, PBNU Harap Persaingan Dilakukan Secara Sehat

Kompas.com - 21/10/2017, 22:06 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Suwadi P Pranoto menilai, kecurangan yang dilakukan dalam pesta demokrasi akan merugikan banyak pihak. Termasuk juga pihak yang melakukan kecurangan tersebut.

PBNU, kata Suwadi, mengajak seluruh masyarakat berpartisipasi dengan tertib dalam pesta politik yang akan digelar mulai tahun depan.

"Kalau ribut kan juga rugi yang (bersaing) enggak sehat. Artinya, kami menyerukan persatuan, kompak, dan berpolitik secara sehat itu kan agar yang bersaing tidak dirugikan. Kalau pemilunya ribut, yang bersaing kan juga dirugikan, apalagi yang ikut membiayai," kata Suwadi di sela acara diskusi di bilangan Condet, Jakarta Timur, Sabtu (21/10/2017).

Seperti diketahui, pada 2018 akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di 171 daerah. Kemudian, pada 2019 akan digelar Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan anggota legislatif.

Sejumlah pihak mengkhawatirkan munculnya kegaduhan.

Suwadi menyampaikan, PBNU berharap seluruh pihak menunjukkan sikap partisipasi politik yang dewasa. Hal ini agar pesta demokrasi dapat berlangsung dengan aman, damai dan juga tertib.

"Jadi, kami menyerukan pemilu yang damai. Ini manfaatnya tidak hanya untuk yang ikut pemilu, tidak hanya untuk masyarakatnya, tapi semua pihak yang yang berkaitan dan berkepentingan dengan pemilu itu agar sama-sama untungnya," kata dia.

Baca juga : Wasekjen PBNU Yakin Pilkada Tak Akan Pecah Belah Umat

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengundang puluhan ulama Jawa Tengah ke Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Salah satu yang disampaikan Jokowi adalah terkait tahun politik yang sudah semakin dekat.

"Kami ingin sedikit mengingatkan kita semuanya bahwa tahun depan sudah mulai tahun politik," kata Jokowi.

"Jadi kami mohon bantuan kepada seluruh pimpinan pondok pesantren, para ulama, kiai, pimpinan ormas, semuanya, agar tahun politik baik tahun depan maupun tahun depannya lagi itu kita jaga bersama," tambahnya.

Baca juga : Di Hadapan Ulama Persis, Jokowi Blak-blakan soal Tudingan PKI

Sementara Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, Indonesia sudah beberapa kali mengalami pesta demokrasi. Kegaduhan memasuki tahun politik merupakan hal biasa. 

"Ini kan rutinitas, tahun politik itu kan tiap tahun ada. Cuma yang agak hangat saat mendekati pemilu. Itu biasa saja," kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/10/2017). 

Kompas TV Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Aizzudin Abdurrahman, mengkritik rencana nonton bareng film gerakan 30 September.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com