Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Kemendagri kepada Anies-Sandi

Kompas.com - 16/10/2017, 07:52 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno akan dilantik di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada hari ini, Senin (16/10/2017). 

Direktur Jenderal Bina Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono berharap, setelah resmi dilantik, Anies-Sandi tak langsung melakukan pergantian jajaran di bawahnya. 

Menurut dia, hal ini perlu diingat karena gubernur dan wakil gubernur berbeda dengan presiden dan wakil presiden. Pergantian presiden dan wakil presiden selalu diikuti pergantian kabinet.

"Gubernur dan wakil gubernur berbeda, tidak harus diikuti pergantian kepala SKPD. Ini tidak harus diikuti SKPD diganti sebagaimana pergantian kabinet," kata Sumarsono, yang biasa disapa Soni, saat dihubungi Minggu malam, (15/10/2017).

Baca juga: Anies: Sampaikan ke Semua, Besok Perubahan di Jakarta Dimulai!

Ia mengatakan, ada aturan kepala daerah dan wakilnya tak boleh melakukan perubahan personel daerah selama enam bulan setelah dilantik.

Akan tetapi, jika terpaksa dan kebutuhan mendesak, perubahan untuk satu atau dua personel diperbolehkan dengan catatan harus dengan izin tertulis Menteri Dalam Negeri.

"Oktober sampai April berarti. Kalau tak dapat izin tapi melakukan perubahan itu namanya pelanggaran Undang-Undang, dapat sanksi pembatalan gubernur," ujar dia.

Selain itu, kata Soni, pekerjaan rumah Anies-Sandi adalah melakukan konsolidasi antara dua pendukung calon yang sempat "panas" saat Pilkada DKI 2017 lalu.

"Pilkada serentak yang lalu betul-betul sangat pertarungan sengit karena ada penistaan agama, kelompok terbelah. Maka tugas berat Anies-Sandi adalah melakukan konsolidasi itu, dua paslon pendukungnya, harus jadi satu kesatuan," ujar Soni.

Baca: Peresmian Area Parkir di Kolong Tol Kalijodo Tergantung Anies-Sandi

Soni mengatakan, konsolidasi tersebut tak hanya untuk antar-pendukung pasangan calon. Tetapi juga konsolidasi terkait program pembangunan yakni program strategis nasional.

"Ada beban luar biasa ketika dapat tugas menyelesaikan program strategis nasional yang dibebankan Presiden. Misalnyanya Asian Games. Ini harus jadi prioritas. Nah, konsolidasi pada infrastruktur yang merupakan prooyek strategis," ujar dia.

Terakhir, mengonsolidasikan warga Betawi sebagai ruh Jakarta yang tidak boleh semakin tergusur ke daerah pinggiran. Menurut Soni, hal ini perlu jadi perhatian Anies-Sandi.

"Agar jadi pertimbangan utama, untuk diterjemahkan. Sebab, membangun Jakarta tak boeh meninggalkan budaya. Kalau tidak, Jakarta kehilangan ikon Betawinya," kata Soni.

"Karena Jakarta plural maka konsolidasi antar-agama, budaya penting. Anies-Sandi harus menempatkan diri sebagai negarawan yang nasionalis. Semangat kebangsaan penting untuk bisa menaungi pluralisme yang ada di Jakarta. Itu tugas penting Anies-Sandi," kata mantan pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta itu.

Kompas TV Acara syukuran akan berlangsung di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com