JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mustafa Kamal menyampaikan sejumlah kendala dalam penggunaan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).
Sipol, kata dia, inovatif dan seiring dengan komitmen modernisasi dan penggunaan teknologi.
Namun, ia menilai Indonesia masih butuh beradaptasi dengan sistem itu, terutama di daerah-daerah terpencil.
"Ada daerah yang sinyalnya redup dan listriknya byar-pet sehingga tidak bisa disamakan dengan saudara-saudara kita yang berada di pusat-pusat kota terutama Pulau Jawa yang sinyalnya relatif kuat dan listriknya stabil," ujar Mustafa seusai memimpin PKS mendaftar sebagai peserta pemilu di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Sabtu (14/10/2017).
Hal itu menjadi gangguan tatkala pengurus-pengurus partai di daerah sedang melakukan pengunggahan data.
Mustafa berharap, kondisi tersebut bisa dilihat secara bijak oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tak hanya membangun sistem teknologi informasi tersebut, tetapi juga menjamin jaringannya dapat berjalan dengan baik.
"Jadi utuh melihat bagaimana implementasi IT," kata dia.
Namun, secara umum PKS mengapresiasi penggunaan Sipol. Menurutnya, ada inovasi dan perbaikan dibanding pemilu yang lalu.
"Kelihatan KPU melakukan pembelajaran. Tapi memang harus terbuka untuk adanya penyesuaian-penyesuaian," kata Mustafa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.