Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Pulang, Pimpinan DPR Berharap Segera Kembali Bekerja

Kompas.com - 03/10/2017, 13:17 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan ikut bersyukur atas pulangnya Ketua DPR RI Setya Novanto dari rumah sakit. Taufik berharap Novanto dapat kembali sehat dan kembali bekerja sebagai Ketua DPR RI.

"Saya secara pribadi juga ucapkan selamat sudah sembuh kembali dari RS sehingga dapat kembali. Kami kangen pada Pak Ketua DPR untuk bisa bekerja dan bersama-sama," ujar Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10/2017).

Taufik meyakini kerja dewan tak terganggu selama Novanto sakit dan tak bekerja. Sebab, kerja pimpinan DPR kolektif kolegial dan pembagian bidang sudah jelas.

"Tetapi sekali lagi, lebih semakin afdal, nyaman dan komplet, empat sehat lima sempurna jika lima pimpinan itu lengkap," tuturnya.

(Baca juga: Vertigo, Jantung, hingga Tumor, Ini Penyakit yang Diidap Setya Novanto)

Di samping itu, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan, DPR menghormati segala proses hukum yang berjalan terhadap kasus yang menjerat Novanto. DPR sebagai lembaga legislatif, kata dia, tak bisa mengintervensi ruang lingkup peradilan atau yudikatif.

"Kalau ditanya sikap DPR gimana, terus terang kami enggak bisa menyampaikan sikap DPR seperti apa. Karena ini adalah ranah proses hukum," ujar Taufik.

Ketua DPR Setya Novanto tidak lagi menempati ruang perawatan di Rumah Sakit Premier, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (3/10/2017).

Kepala Hubungan Masyarakat RS Premier, Sukendar mengatakan, Novanto telah meninggalkan RS Premier sejak Senin (2/10/2017) malam.

"Sudah pulang, kemarin sekitar pukul 20.00 WIB," kata Sukendar saat dihubungi, Selasa.

Namun, Sukendar tidak bisa menjelaskan alasan pulangnya Setya Novanto. Sebab, yang bisa menjelaskan hal itu adalah dokter yang menanganinya.

(Baca: RS Premier Jatinegara Pastikan Setya Novanto Sudah Pulang)

Kompas TV Langkah apa yang masih bisa diambil KPK? Bagaimana kondisi di internal Golkar saat ini?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com