Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Komentari Bursa Ketum, Airlangga Sebut Setya Novanto Sudah Sembuh

Kompas.com - 02/10/2017, 17:21 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri perindustrian Airlangga Hartarto enggan berkomentar soal namanya yang digadang akan menggantikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Airlangga merasa tidak ada kejadian yang harus membuatnya berkomentar terkait dinamika internal partai berlambang pohon beringin.

"Wah tidak ada komentar. Tidak ada venue-nya, tidak ada event-nya," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/10/2017).

Saat disinggung mengenai kondisi Novanto yang tengah sakit sehingga tak bisa memimpin partai, Airlangga hanya menjawab singkat. Politisi Golkar yang sempat bersaing dengan Novanto di ajang Musyawarah Nasional Luar Biasa 2016 lalu ini menyebut Novanto sudah sehat.

"(Novanto) sudah sembuh," ucap dia.

(Baca: Kata Temannya, Setya Novanto Juga Mengidap Tumor di Tenggorokan)

Airlangga pun menegaskan bahwa mundur atau tidaknya Setya Novanto dari posisi ketua umum lebih baik dikembalikan kepada Novanto sendiri. Ia menilai tidak perlu ada kader Golkar yang mendesak Novanto untuk mundur.

"Haknya ada di ketua umum," ujar dia.

Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai sebelumnya mengklaim Airlanggo Hartarto merupakan calon kuat pengganti Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar.

Hal itu menyusul hasil Tim Kajian Elektabilitas Partai soal anjloknya elektabilitas Golkar pasca Novanto ditetapkan sebagai tersangka pada kasus dugaan korupsi e-KTP.

"Ambil alih saja. Kan itu langsung nanti pleno itu menetapkan Airlangga menjadi Plt sudah," ujar Yorrys, di sela Rakornis Partai Golkar di Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (29/9/2017).

(Baca: KPK Akan Perpanjang Pencekalan Setya Novanto ke Luar Negeri)

Golkar saat ini terbelah menjadi dua kubu, yang mendukung Novanto tetap menjabat dan yang meminta Setya Novanto nonaktif atau mundur dari jabatannya.

Pada Jumat pekan lalu, Yorrys menyebut, DPP akan melaksanakan rapat pleno membahas soal penonaktifan Novanto pada Senin hari ini. Namun, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menegaskan tak ada rapat pleno DPP untuk menonaktifkan Setya Novanto. Yang ada hanya rapat pleno untuk membahas elektabilitas Golkar yang terus menurun.

Adapun Novanto jatuh sakit bersamaan dengan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut dugaan keterlibatannya dalam kasus pengadaan proyek E-KTP. Awalnya, Novanto menderita vertigo, namun penyakitnya bertambah parah dan harus menjalani katerisasi jantung.

Hingga hari ini, Novanto masih dirawat di RS Premier, Jatinegara.

Kompas TV Selain kasus KTP elektronik, Setnov sudah lolos dari jerat kasus lain sejak 1999.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com