Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan di YLBHI Mereda, Aparat Amankan Sejumlah Demonstran

Kompas.com - 18/09/2017, 03:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bentrokan antara aparat keamanan dengan massa yang mengepung kantor Yayasan Lembaga Bantuam Hukum Indonesia (YLBHI), di Menteng, Jakarta Pusat berangsur reda.

Bentrokan mulai mereda pada Senin (18/9/2017) sekitar pukul 02.30 WIB. Massa yang sebelumnya bentrok dengan aparat di samping YLBHI dan Jalan Diponegoro dapat dipukul mundur petugas.

Massa berhamburan ke arah Salemba, Cikini, dan Tugu Proklamasi. Tidak ada lagi terdengar tembakan gas air mata atau bunyi batu dan botol pecah yang dilemparkan.

Namun, di Tugu Proklamasi misalnya, dari kejauhan massa aksi terlihat masih berkumpul. Aparat polisi di titik ini berdiri membentuk barikade.

Jalan Diponegero juga masih ditutup total.

(Baca juga: Tembakan Gas Air Mata Bubarkan Massa yang Kepung YLBHI)

Sementara itu, pasca-bentrokan, aparat kepolisian mengamankan sejumlah orang. Sekitar empat orang yang diduga dari pihak massa pengepung YLBHI diamankan polisi.

Mereka sempat mengelak ikut terlibat aksi bentrokan dengan aparat itu dan mengaku hanya berjaga-jaga di sekitar lokasi. Akan tetapi, mereka tidak bisa mengelak lantaran di bagian pipinya memakai odol.

Odol memang biasa dipakai untuk mengurangi dampak mata yang pedih akibat gas air mata.

"Kamu jaga bisa pakai odol (di pipi) itu, jaga apa," kata seorang petugas.

Akhirnya orang itu diamankan.

Situasi di sekitar YLBHI nampak sudah mulai tenang dari kerusuhan. Sekitar 100 orang yang ada di dalam kantor YLBHI pun mulai dievakuasi keluar.

Kompas TV Polisi membubarkan acara seminar tragedi September 1965 di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta karena tidak memiliki izin penyelenggaraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com