Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Fadli Zon, Istana Sebut Jokowi Belum Pikirkan Pilpres 2019

Kompas.com - 06/09/2017, 07:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menegaskan, tak ada yang salah dalam kehadiran Presiden Joko Widodo dalam Rapat Kerja Nasional III Relawan Pro Jokowi (Projo).

"Apa yang keliru Presiden hadir dalam Rakornas Ormas Pendukungnya? Sama saja hadir dalam musyawarah Parpol pendukung," kata Teten kepada Kompas.com, Rabu (6/9/2017).

Hal ini disampaikan Johan menanggapi protes yang disampaikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Fadli mempertanyakan pidato Jokowi yang sudah menyinggung perhelatan Pilpres 2019 di acara tersebut.

Padahal, menurut dia, Presiden seharusnya fokus pada kerja pemerintah dan tak terlibat dalam hal-hal terkait agenda politik mendatang.

(Baca: Fadli Zon Pertanyakan Kehadiran Jokowi di Rakernas Relawan "Pro Jokowi")

Teten mengatakan, dalam acara yang digelar di kawasan Jakarta Utara, Senin (4/9/2017) malam itu, Presiden sebenarnya banyak juga menyampaika capaian pembangunan infrastruktur dan ekonomi. 

"Presiden meminta masyarakat terus menggelorakan optimisme,  meskipun ekonomi dunia sedang lesu kita masih bisa menjaga stabilisasi pertumbuhan ekonomi 5 persen dengan kekuatan dalam negeri," kata Teten.

Teten menambahkan, dalam pertemuan tersebut, memang Presiden menyampaikan pemerintahannya hanya efektif tinggal setahun lagi. Sebab, September tahun 2018 mendatang sudah masuk masa Pilpres.

(Baca: Jokowi: Biar Projo yang Kampanye, Jangan Menteri)

"Tapi beliau menegaskan, 'masalah politik itu saya enggak mau pikirikan, itu urusan pendukung saya. Saya hanya mau fokus urusan kerja'," kata Teten, yang mendampingi Jokowi hadir di acara tersebut.

Teten menilai pernyataan tersebut justru menunjukkan bahwa Presiden masih belum memikirkan kampanye dan pemenangan untuk pilpres 2019. Urusan kampanye, diserahkan sepenuhnya kepada relawan dan parpol pendukung.

"Sama sekali tidak, bukan tipe beliau (sudah memikirkan pilpres). Dalam banyak kesempatan beliau ketika diingatkan jangan mengambil kebijakan yang tidak populer karena akan menggerus popularitas beliau, beliau selalu mengabaikannya," ucap Teten.

(Baca: Jokowi Jelang Pilpres 2019, Antara Fokus Kerja dan Kampanye Politik...)

Fadli Zon sebelumnya menilai kehadiran Jokowi di Rakernas Projo tidak lazim. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini berpendapat, Presiden seharusnya fokus pada kerja pemerintah dan tak terlibat dalam hal-hal terkait agenda politik mendatang, yaitu Pemilu 2019.

"Kalau orang lain yang ngomong sih bisa. Tapi bagi seorang presiden biasanya tidak lazim, kecuali itu pertemuan tertutup. Ini kan pertemuan terbuka. Nah dia datang ke situ sebagai apa? Apakah sebagai presiden atau sebagai calon presiden?" kata Fadli, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Fadli mengingatkan masih ada sisa waktu sekitar dua tahun untuk fokus menuntaskan janji-janji kampanye pada Pilpres 2014.

"Dan janji itu cukup banyak, ya," ujar Fadli.

Kompas TV Rina Emilda, istri Novel Baswedan berharap pemerintah segera tindak lanjuti tim gabungan pencari fakta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com