Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Minta Pemerintah Contoh Pendidikan Karakter di Jepang

Kompas.com - 30/08/2017, 05:48 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto meminta pemerintah untuk mencontoh pendidikan karakter dari Jepang. Hal ini disampaikan Hasto saat bertemu Menteri Pendidikan Jepang Yoshimasa Hayashi di Jepang, Selasa (29/8/2017).

"Sistem pendidikan Jepang sukses membangun kultur masyarakatnya," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selasa malam.

Hasto mengungkapkan kekagumannya terhadap budaya gotong royong dan etos kerja masyarakat Jepang. Karakter tersebut tampak ketika terjadi tsunami besar di Fukushima, di mana rakyat Jepang saling tolong menolong dan bisa bangkit dengan cepat dari bencana yang menimpa.

Menurut Hasto, karakter ini tidak terlepas dari pendidikan yang ditanamkan sejak dini di negeri Sakura itu.

(Baca: Mensesneg: Perpres Pendidikan Karakter Hampir Selesai)

"Kepada kami, Ibu Megawati Soekarnoputri (Ketum PDI-P) banyak memberikan referensi  terkait etos kerja yang tinggi rakyat Jepang, termasuk kreativitas dan  nilai-nilai kejujuran di dalamnya," ucap Hasto.

Hasto mengatakan, di Indonesia, budaya gotong royong juga merupakan elemen penting. Bung Karno sebagai pendiri bangsa selalu mengingatkan  bahwa esensi dari Pancasila adalah semangat kegotongroyongan di antara sesama anak bangsa.

"Apalagi sekarang ini salah satu program kerja utama Presiden Jokowi adalah Revolusi Mental sebagai upaya membangun karakter manusia Indonesia," ucap Hasto.

Sementara, Hayashi mengatakan, Jepang selalu fokus dengan pendidikan karakter sejak dini, terutama di tingkat pendidikan pertama hingga SMA. Namun sejak mulai bertambahnya pasangan suami istri yang bekerja, maka pemerintah Jepang fokus mendidik karakter sejak taman kanak-kanak.

"Kedisiplinan itu mata pelajaran resmi di Jepang. Kami latih anak-anak untuk bekerja dalam kelompok, termasuk membersihkan ruang kelas menjadi kewajiban rutin para murid," kata Hayashi.

(Baca: Program Pendidikan Karakter Akan Sinergi dengan Madrasah Diniyah)

"Kami juga sangat memperhatikan kualitas hidup anak-anak kami di sekolah. Bagaimana mereka bergaul di kelas dan luar kelas dan anak-anak harus belajar untuk hidup saling melayani," tambahnya.

Menurut Hayashi, dalam dunia pekerjaan, perusahaan-perusahaan di Jepang mencari calon karyawan yang tidak hanya punya nilai kelulusan yang tinggi, tetapi yang juga memiliki karakter.

Dalam pertemuan tersebut, dicapai kesepakatan resmi antara PDI Perjuangan dan Liberal Democratic Party, tempat Hayashi bernaung. Kesepakatan akan dituangkan dalam MoU dalam waktu dekat.

Salah satu program konkretnya adalah pendidikan kader kedua partai dan kerja sama pertukaran program kerja antar kepala daerah asal PDI Perjuangan dengan pihak LDP.

Dalam pertemuan ini, Hasto didampingi Kepala Balitbang PDI Perjuangan Heri Akhmadi dan Bendahara Balitbang PDI Perjuangan yang juga anggota DPR Daniel Tobing. Hadir pula Duta Besar Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif.

Adapun pemerintah saat ini tengah menyusun peraturan presiden (Perpres) mengenai pendidikan karakter. Perpres ini akan menggantikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 yang sempat mendapatkan penolakan dari kalangan Nahdlatul Ulama.

Kompas TV Jokowi Sebut Sistem Sekolah 5 Hari Tidak Wajib
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com