Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Pemerintah Harus Tegas soal Insiden Terbaliknya Bendera Indonesia

Kompas.com - 21/08/2017, 19:10 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP Pancasila) Mahfud MD angkat bicara soal insiden terbaliknya bendera Indonesia dalam buku cendera mata pada pembukaan SEA Games 2017.

Bendera Merah Putih milik Indonesia justru tercetak putih merah.

Menurut Mahfud, meski Malaysia sudah meminta maaf, Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas dengan mengirimkan nota diplomatik sebagai bentuk protes.

"Pemerintah juga harus tegas menghadapi ini. Saya kira maaf yang sifatnya basa-basi menurut saya kurang. Menurut saya, harus ada pernyatan sikap, protes, nota diplomatik yang sifatnya protes bahwa kita tidak menerima itu sebagai ketidaksengajaan dan kalau itu dianggap tidak sengaja, saya kira itu tindakan yang tidak profesional dalam melaksanakan tugas," ujar Mahfud, saat ditemui usai menjadi pembicara sebuah diskusi, di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Senin (21/8/2017).

Baca: Presiden Jokowi Maafkan Malaysia soal Bendera Merah Putih Terbalik

Mahfud menilai, reaksi masyarakat yang keras kepada Malaysia merupakan hal yang wajar.

Pasalnya, berdasarkan Undang-Undang No. 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan terdapat ketentuan pidana bagi siapapun yang merendahkan kehormatan bendera negara.

"Itu kan ada di UU tentang atribut bangsa kalo itu terjadi di Indonesia hukumanya berat juga itu sebabnya kita protes," ujar Mahfud.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah memaafkan Malaysia soal insiden terbaliknya bendera Indonesia dalam buku cendera mata pada pembukaan SEA Games 2017.

Sejak insiden tersebut mencuat, Jokowi memang menunggu permintaan maaf dari Malaysia.

Baca: Menlu Malaysia Mohon Maaf ke Indonesia atas Insiden Bendera Terbalik

Saat ini, permintaan maaf sudah disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Malaysia dan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia.

Johan mengatakan, Presiden Jokowi berharap masyarakat Indonesia tidak bereaksi berlebihan atas kesalahan yang dilakukan panitia SEA Games di Malaysia.

Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato Sri Anifah Haji Aman, merilis permohonan maaf tertulis kepada Pemerintah Indonesia atas insiden terbaliknya bendera Indonesia.

Atas nama Pemerintah Malaysia, Kemenlu Malaysia sangat menyesalkan kesalahan yang tidak disengaja yang telah dilakukan oleh panitia SEA Games 2017 perihal kesalahan pencetakan bendera Indonesia.

Menlu Anifah kemudian melayangkan permohonan maafnya atas nama Pemerintah Malaysia kepada Pemerintah Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia.

Rilis resmi itu juga menyatakan bahwa Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Khairy Jamaluddin, telah bertemu langsung dengan Menpora Indonesia Imam Nachrawi untuk memohon maaf secara langsung dan menjelaskan kesalahan tersebut.

Permohonan maaf diakhiri dengan penegasan akan pentingnya hubungan persaudaraan yang dekat dan dalam antara Indonesia dan Malaysia.

Kompas TV Panitia Sea Games Minta Maaf Soal Bendera Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com