Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepeda Jokowi, Kejutan bagi Oesman Sapta, dan "Fun" ala Tito Karnavian

Kompas.com - 17/08/2017, 18:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang dan istri Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, Tri Suswati, mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Joko Widodo.

Oesman, Tri, serta tiga orang lainnya dinilai berpakaian daerah terbaik ketika menghadiri upacara peringatan hari kemerdekaan di Istana Kepresidenan, Kamis (17/8/2017).

Bagi Oesman, mendapatkan sepeda Jokowi yang selama ini sangat populer di masyarakat itu merupakan sebuah kejutan.

"Saya sendiri enggak tahu (ada penilaian busana terbaik). Jadi ya surprise saja," ujar Oesman.

Setelah Presiden Jokowi mengumumkan bahwa dirinya menjadi salah satu tamu dengan busana adat terbaik, Oesman mengaku sempat melihat lagi balutan busana yang ia kenakan.

Ia pun berkelakar. "Ternyata memang saya lebih gagah dari yang lainnya," ujar dia sembari tertawa.

Soal busana adat, ia mengenakan busana adat khas Minang, Sumatera Barat.

"Karena saya kan sebagai Ketua DPD RI, boleh makai (pakaian adat) semua daerah. Cuma kebetulan sekarang lagi pakai (pakaian) Sumatera Barat. Alhamdulilah, tidak sia-sia," ujar dia.

 

Oesman pun berjanji akan menjaga sepeda pemberian Jokowi tersebut sampai bisa dipakai oleh cucunya, kelak.

"Itu bukan soal harganya. Tapi sejarah bahwa pas di 17 Agustus di Istana, saya dapat hadiah. Itu nanti sampai cucu saya itu bisa naik sepedanya," ujar dia.

(Baca juga: Baju Adat Terbaik, Menteri hingga Pegawai Istana Dapat Sepeda dari Jokowi)

Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga mengaku tidak menyangka Presiden Jokowi menilai busana tamu-tamu yang hadir. Tito pun menilai, kuis Presiden itu adalah bentuk kegembiraan menyambut peringatan kemerdekaan.

"Kami enggak mengharap juara. Hanya fun saja ini. Untuk merayakan, meramaikan peringatan kemerdekaan sekaligus menunjukan bahwa Indonesia memang demikian kaya," ujar Tito.

Tito mengatakan, Indonesia memang sangat kaya dalam hal ragam budaya, bahasa dan suku. Oleh sebab itu, peringatan hari kemerdekaan harus dijadikan momentum untuk mengingatkan kembali hal itu. Salah satunya dengan mengenakan pakaian khas daerah.

(Baca juga: Lewat Baju Adat, Jokowi Ingin Tunjukkan Keberagaman Indonesia)

Kompas TV Jokowi Beri Sepeda Bagi Tamu dengan Pakaian Adat Terbaik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com