Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Pernah Hadiri Imlek Nasional, Jokowi Janji Datang Tahun Depan

Kompas.com - 14/08/2017, 20:04 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) berharap Presiden Joko Widodo bisa hadir dalam perayaan Imlek Nasional.

Harapan ini disampaikan para pengurus Matakin saat bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8/2017).

"Tadi kami juga membicarakan mengenai kehadiran beliau di Imlek Nasional karena selama ini beliau belum pernah hadir di perayaan Tahun Baru Imlek Nasional yang diadakan oleh Matakin," kata Ketua Umum Matakin, Uung Sendana, usai pertemuan tertutup selama satu jam dengan Jokowi.

"Dan beliau tadi berjanji akan hadir di tahun yang akan datang," ucap Uung.

(Baca juga: Jokowi dan Tokoh Konghucu Bahas soal Intoleransi hingga Patung di Tuban)

Selain itu, Uung juga mengaku pihaknya menyampaikan masukan soal pelayanan umat Konghucu di Indonesia. Sekarang ini, kata dia, sudah ada Kepala pusat Bimbingan dan Pendidikan Konghucu di Kementerian Agama.

Namun, ia berharap lebih banyak lagi orang Konghucu yang berada di struktur Kemenag sebagai perwakilan mereka.

"Kami telah menyampaikan kepada beliau supaya mulai direkrut orang-orang yang beragama Konghucu untuk ada di struktur," kata dia.

Di sisi lain, lanjut Uung, Presiden juga meminta Matakin mendukung mengenai penguatan Pancasila pembangunan ekonomi Indonesia.

"Tadi juga beliau mengucapkan terima kasih karena Matakin selama ini aktif di dalam upaya-upaya bagaimana memupuk kerukunan umat beragama dan penguatan nilai-nilai Pancasila," kata dia.

Kompas TV Bagaimana si ganteng dari Ponpes Assunniyyah menjawab pertanyaan presiden?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com