Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, Wakil PM Singapura Bahas Ekonomi Digital dan Investasi di Batam

Kompas.com - 11/08/2017, 11:51 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Teo Chee Hean.

Teo dan rombongan delegasi tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pukul 09.20 WIB, Jumat (11/8/2017).

 

Rombongan langsung diantar menuju Istana Merdeka. Di sana, Jokowi sudah menunggu.

Pertemuan berlangsung tertutup selama sekitar 30 menit.

Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir mengatakan, kunjungan kehormatan ini dalam rangka terkait peringatan 52 tahun kemerdekaan Singapura dan dalam rangka 50 tahun hubungan Indonesia-Singapura.

"Tentu Presiden menyampaikan selamat atas ulang tahun 52 Singapura, dan berharap Singapura tetap maju dan lebih erat lagi dengan Indonesia," kata Fachir, kepada wartawan, usai pertemuan.

Ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, antara lain terkait dengan kemajuan kerja sama bisnis Indonesia-Singapura.

Wakil PM Singapura melaporkan bahwa saat ini ada 30 perusahaan Singapura yang ada di Semarang telah menyerap 1.700 tenaga kerja.

"Akan disiapkan semacam politeknik di mana nanti mempersiapkan tenaga kerja yang bekerja di sana," kata dia.

Selain itu, dibahas pula kerja sama ekonomi digital antara Indonesia-Singapura. Kedua negara memandang sektor ini sangat potensial.

"Dalam pertemuan ke depan annual leader berikutnya di Singapura, itu menjadi salah satu target capaian pertemuan kedua pemimpin," kata Fachir.

Terakhir, pembahasan soal investasi di Batam, Bintan, dan Kepulauan Karimun.

Ketiga lokasi tersebut dinilai strategis karena secara letak geografis tidak jauh dari Singapura.

"Deputi PM tadi menyebut bahwa Batam, Bintan dan Karimun adalah target investasi Singapura dan karena itu kita Indonesia akan melakukan langkah untuk memfasilitasi kemudahan di sana," kata dia.

Kompas TV Indonesia menegaskan untuk meneruskan visi poros maritim karena sesuai dengan geografi nusantara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com