JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan menilai Partai Perindo tentunya memiliki pertimbangan sendiri untuk mendukung Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019.
Hal itu disampaikan Taufik menanggapi rencana dukungan Perindo kepada Jokowi seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo.
"Ya parpol kan memiliki mekanisme keputusan politik masing-masing ya. Katakanlah ada partai yang sudah menyatakan dukungan koalisi kepada pihak tertentu ya kita harus hormati, kita berikan apresiasi kepada siapa pun itu," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/8/2017).
Taufik menambahkan, dukungan Perindo kepada Jokowi pada Pemilu 2019 tentunya juga mempertimbangkan konteks pemilu serentak.
Sebab, dalam pemilu serentak suara partai politik juga akan dipengaruhi oleh capres yang diusungnya.
Kendati demikian, Taufik menilai bahwa dukungan partai-partai kepada Jokowi juga belum bersifat final karena masih ada proses gugatan Undang-Undang Pemilu terkait presidential threshold yang saat ini ditentukan sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasional.
"Tergantung keputusan MK (Mahkamah Konstitusi), kalau MK kemudian menolak 20 persen itu calon (presiden) bisa lebih dari dua," ucap Taufik.
(Baca juga: Jurus "Putar Haluan" Partai Perindo...)
Langkah Perindo yang akan mendukung Jokowi dalam Pilpres 2014 memang menuai kejutan. Apalagi, selama ini Perindo diprediksi merupakan partai yang akan mengantar Hary Tanoe dalam ajang Pilpres 2017 sebagai calon presiden atau wakil presiden.
Namun, Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq mengatakan bahwa partainya tidak pernah membuat pernyataan akan memajukan Hary Tanoe dalam Pilpres 2017.
Menurut dia, Perindo mendukung Jokowi dengan alasan realistis, yaitu mewujudkan cita-cita partai.
(Baca: Usung Jokowi, Perindo Tegaskan Hary Tanoe Tak Pernah Nyatakan Maju Pilpres)