Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Menteri Basuki Punya Kecerdasan di Belakang Meja dan Lapangan

Kompas.com - 03/08/2017, 12:31 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ri Jusuf Kalla menyampaikan apresiasi atas pengukuhan gelar Perekayasa Utama Kehormatan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Penghargaan itu diberikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Kalla menilai, Basuki memang layak mendapatkan gelar tersebut.

"Pak Basuki mempunyai kecerdasan di belakang meja dan di luar ruangan, di lapangan," kata Kalla di Jakarta, Kamis (3/8/2017).

(baca: Menteri PUPR Terima Gelar Perekayasa Utama Kehormatan 2017)

Menurut Kalla, banyak orang yang hanya pintar di belakang meja atau hanya pintar melaksanakannya atau mengeksekusinya.

Namun, Kalla melihat, Basuki memiliki kedua kriteria tersebut.

"Saya melihat dari daftar jabatannya tadi. Saya melihat begitu," imbuh Kalla.

Selepas lulus dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Basuki langsung terjun di bidang infrastruktur dan bergabung dengan Kementerian PUPR.

Hingga menduduki puncak karier di instansi tersebut, Basuki telah berpengalaman hampir di seluruh jabatan eselon satu.

Kalla mengatakan, perekayasaan dan penerapan teknologi sangat penting dalam pembangunan bangsa.

Perekayasaan dan penerapan teknologi pada akhirnya membuat segala sesuatu menjadi lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat.

"Tiga hal itu juga merupakan prinsip pokok suatu persaingan (lebih baik, lebih murah, lebih cepat). Apabila keberhasilan kita di bidang rekayasa dapat dilaksanakan, maka bangsa ini bisa lebih baik, lebih bersaing, dan lebih cepat membangun,'" kata Kalla.

Wapres menambahkan, perekayasaan teknologi amat penting. Tentu saja Indonesia tidak ingin membuat sesuatu dengan cepat tetapi biayanya mahal.

Ataupun, membuat sesuatu dengan biaya murah, tetapi kualitasnya tidak terjamin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com