Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Janji Selesaikan Persoalan Mahalnya Harga Garam

Kompas.com - 27/07/2017, 15:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Presiden Joko Widodo berjanji akan segera menyelesaikan persoalan mahalnya harga garam di Indonesia.

 

Hal itu disampaikannya di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/7/2017).

"Kalau ada masalah di pasokan, distribusi, itu akan kami selesaikan," ujar Jokowi.

Dalam waktu dekat, Presiden Jokowi akan memanggil menteri terkait, salah satunya Menteri BUMN Rini Soemarno, untuk menyelesaikan persoalan itu.

Jika perlu, Jokowi berjanji langsung mengecek ke lapangan.

"Saya akan cek langsung, beberapa menteri dan BUMN terkait dengan PT Garam misalnya. Saya akan lihat," ujar Jokowi.

Baca: Penjual Garam: Ini Bukan Naik, tetapi Ganti Harga

Menurut Jokowi, persoalan harga garam ini juga dikeluhkan para bupati dan wali kota di sela acara Rakornas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Sejauh ini, penjelasan yang diketahui Presiden, mahalnya harga garam konsumsi itu karena kurangnya pasokan bahan baku garam dari petambak.

Kurangnya pasokan bahan baku garam karena curah hujan yang cukup tinggi sepanjang 2016 hingga pertengahan 2017 ini.

"Kita ingat kan bahwa hujan sekarang ini agak mundur ya sehingga produksi garam di petani, suplainya turun juga," ujar Jokowi.

 

Garam langka

Diberitakan, keberadaan garam beryodium di Indonesia langka sejak beberapa waktu belakangan.

Baca juga: "Indonesia yang Dikelilingi Lautan kok Langka Garam, Kan Lucu..."

Alhasil, harga di pasaran melonjak tinggi.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Cucu Sutara mengatakan, hampir seluruh perusahaan yang memproduksi garam beryodium untuk konsumsi rumah tangga kolaps akibat kesulitan mendapatkan bahan baku.

"Akibat tidak ada stok garam sekarang khusus perusahaan yang bergerak bidang garam produksi kolaps. Efeknya akan terjadi PHK dimana-mana. Karyawan produsen garam konsumsi akan dirumahkan karena sudah stop produksi. Puluhan ribu orang yang bergantung terhadap produsen garam akan menganggur," ujar dia, di Bandung, Senin (24/7/2017).

Saat ini, lanjut Cucu, stok garam dalam negeri terus menipis.

Tingginya kebutuhan belum bisa diimbangi oleh produksi dalam negeri yang baru bisa mencapai 1,8 juta ton per tahun.

Sementara, total kebutuhan garam baik untuk konsumsi dan industri mencapai 4,3 juta ton per tahun.

Cucu berharap, pemerintah berlaku bijak dengan cara sesegera mungkin membuka keran impor garam demi untuk memenuhi kebutuhan garam baik untuk konsumsi maupun untuk industri.  

Kompas TV Langka dan mahalnya garam membuat produsen ikan asin di Kota Tegal, Jawa Tengah terancam bangkrut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com