Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novel Sebut Ada Kelompok Polri yang Melindungi dan yang Ingin Menyerangnya

Kompas.com - 27/07/2017, 07:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik KPK Novel Baswedan sempat mendapat peringatan dari salah satu petinggi Polri bahwa dirinya akan jadi target penyerangan. Hal tersebut disampaikan sebulan sebelum kejadian penyiraman air keras ke wajah Novel.

"Saya dapat informasi dari internal Polri ada beberapa anggota Polri ikut pemantauan diri saya," ujar Novel dalam wawancara bersama Mata Najwa di Metro TV, Rabu (26/7/2017) malam.

Novel menduga ada dua kelompok Polri yang mengintainya. Pertama, untuk mengamankan dirinya. Kedua, ada juga yang berupaya mencari-cari kesalahan.

Petinggi Polri itu, kata dia, meminta Novel agar dilengkapi pengawalan. Namun, Novel menganggap tak sepatutnya pengawalan dilakukan untuk kepentingan pribadi.

"Saya kan warga KPK. Segala hal tindakan saya lebih nyaman izin dengan pimpinan," kata Novel.

(Baca: Novel Baswedan: Saya Bisa Sebut Polri Tidak Akan Berani Mengungkap)

Setelah mendapat peringatan itu, dugaan Novel semakin kuat bahwa selama ini dirinya diincar oknum polisi. Oleh karena itu, Novel sempat berharap kasusnya akan ditangani serius.

"Walau setelah lewat tiga bulan rasanya Polri tidak berani mengungkap kasus ini," kata Novel.

Novel merasa aneh Polri tidak bisa menemukan pelaku penyiraman hingga tiga bulan berselang. Ia mengetahui betul penyidik-penyidik yang menangani kasusnya.

Ia menduga, penyerangan terhadap dirinya merupakan teror bagi penyidik KPK lain agar merasa ketakutan.

"Ini saya bicarakan dengan teman, tidak perlu takut. Takut dengan teror itu kalau tidak berakal. Mereka lemah," kata Novel.

Kompas TV Kondisi Novel Baswedan Berangsur Pulih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com