Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanjungan Panglima TNI soal Diplomasi Cerutu Megawati...

Kompas.com - 21/07/2017, 18:23 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyanjung Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, atas kepeduliannya terhadap kedaulatan negara.

Menurut Gatot, ketika Mega, sapaan akrab Megawati, menjabat sebagai anggota DPR pernah mendapat tugas melobi Kuba untuk abstain atau tidak ikut menentukan Timor Timur untuk dibahas dalam rapat Dewan Keamanan PBB.

Saat itu, kedutaan besar RI di Amerika Seerika sempat bingung lantaran Mega tidak merokok tetapi memegang cerutu.

"Kemudian cerutunya itu di dalam ruangan sidang diangkat-angkat (oleh Mega sambil berkata) 'Cuba, Indonesia, Megawati, Soekarno'," kata Gatot dalam acara Pembekalan kepada Calon Perwira Remaja TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur (21/7/2017).

(Baca: Gatot Nurmantyo: Tidak Etis Saya Berambisi, Beradu dengan Presiden)

Maksud Mega pun dipahami. Kemudian Delegasi dari Kuba menyampaikan kepada negara-negara sahabatnya di Afrika Selatan untuk abstain dalam penentuan pembahasan Timor-Timur di rapat PBB.

"Saat itu batal dimasukan Timor-Timur dalam pembahasan Dewan Keamanan PBB. Ini satu hal yang luar biasa," kata Gatot.

Kemudian, lanjut Gatot, pada saat Mega menjadi Presiden, kondisi kritis tengah dialami militer Indonesia lantaran diembargo Amerika dan sekutunya. Dalam kondisi seperti ini, Mega tak berhenti berpikir untuk membeli pesawat dan senjata dari Uni Soviet (Rusia).

"Antara lain hasilnya sekarang, yang membuat kita ditakuti karena kita mempunyai (pesawat) Sukhoi," kata Gatot.

(Baca: Puisi "Jaka", Panglima TNI Ingatkan Ancaman Migrasi Penduduk Dunia)

Menurut Gatot, jerih upaya Mega saat itu memecahkan persoalan di tengah keterhimpitan akibat embargo.

"Jadi diembargo rupaya lebih bagus, kita bisa dapat Sukhoi," kata dia.

Selain itu, kata Gatot, Mega juga tak menolak ketika dibebankan tugas sebagai Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Meskipun di bawahnya itu merupakan pejabat eselon 1. 

"Beliau menerima jabatan itu bukan karena jabatannya, tapi karena, mungkin saya yakin, amanah dari ayahanda (Soekarno) untuk membuat ideologi Pancasila tetap kekal dan abadi di Indonesia ini," kata Gatot.

Kompas TV Presiden Joko Widodo terlihat berbicara serius berdua dengan Megawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com