Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Mengaku Tak Ingin Terlalu Condong ke Barat atau ke China...

Kompas.com - 21/07/2017, 17:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan keinginannya untuk menciptakan keseimbangan terkait arus investasi yang masuk ke Indonesia.

Oleh sebab itu, tidak hanya dengan negara-negara Barat atau dengan China, Jokowi juga menarik investasi dari blok lainnya. Misalnya, dari negara-negara Timur Tengah.

"Kenapa saya sekarang ini banyak mendekati ke negara-negara di Timur Tengah? Misal ke Raja Salman di Arab Saudi, Syekh Mohammad (Perdana Menteri) Uni Emirat Arab, juga Syekh Tamim (Emir Qatar), bertemu as-Sisi (Presiden Abdel Fatah as-Sisi) dari Mesir dan Pak Ashraf Ghani (Presiden) Afganistan," ujar Jokowi dalam pidato acara Mukernas PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (21/7/2017).

"Pertemuan-pertemuan itu sangat penting sekali untuk menjaga keseimbangan, agar warna kita tidak terlalu satu sisi saja. Tidak terlalu kebarat-baratan, tidak terlalu ke-Tiongkok-Tiongkok-an atau tidak terlalu ke-Jepang-Jepang-an. Keseimbangan itu yang kita jaga," kata dia.

Keseimbangan arus investasi ke dalam negeri tersebut, lanjut Jokowi, juga sangat penting. Dengan keseimbangan, ekonomi Indonesia pun tidak tergantung pada blok negara tertentu saja.

"Banyak orang yang enggak tahu soal itu. Untuk apa? Ya agar negara kita ini tidak ketergantungan pada satu, dua, tiga, empat, lima, enam negara saja," ujar Jokowi.

(Baca juga: Meutya Hafid: China Harus Hormati Kedaulatan Wilayah Laut Indonesia)

Jokowi menegaskan bahwa ekonomi Indonesia memang sebaiknya tidak bergantung pada negara tertentu saja. Sebab, saat ini arah perubahan dunia sulit ditebak sehingga belum diketahui siapa yang akan memimpin dan siapa yang akan runtuh.

"Karena saya ketemu kepala negara, mereka pun masih sulit ya untuk menebak. Jadi kalau kita Indonesia seimbang, keamanan ekonomi kita masih terjaga," ujar Jokowi.

Kompas TV Problematika Penamaan Laut Natuna Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com