Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Dubes Negara Eropa, Cak Imin Ingin Jelaskan Islam yang Toleran

Kompas.com - 07/07/2017, 20:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangitan Bangsa Muhaimin Iskandar beserta jajaran petinggi PKB makan malam dengan perwakilan kedutaan besar (kedubes) negara-negara di Eropa untuk Indonesia.

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mengatakan, tujuan pertemuan ini adalah untuk menyampaikan ajaran Islam yang sejuk dan toleran kepada negara-negara di Eropa.

"Hari ini PKB halalbihalal dengan kedubes negara-negara Eropa, di mana semua negara-negara Eropa mempunyai penduduk Islam yang besar," kata Muhaimin usai makan malam di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2017).

Muhaimin mengatakan, meskipun pemeluk Islam di negara Eropa signifikan, namun ia prihatin dengan adanya islamophobia akibat ulah para teroris yang mengatasnamakan Islam.

"Bahkan belakangan ini, di Jerman, Perancis dan Inggris, jumlah penduduk Islam sangat signifikan. Tapi sedang menghadapi musibah besar yaitu islamophobia, anti Islam yang muncul akibat segelintir teroris yang menggunakan nama Islam dalam melakukan tindakan teror," ujar dia.

(Baca juga: Cerita-cerita saat Bung Karno Perjuangkan Islam Progresif)

Oleh karena itu, Muhaimin bersama jajaran DPP PKB mengajak seluruh kedubes negara-negara Eropa untuk Indonesia membahas hal tersebut. Ini juga untuk menyampaikan ajaran Islam yang sangat toleran terhadap perbedaan.

"Para duta besar tadi sangat sepakat itu, Islam di Indonesia dapat menjadi rujukan umat Islam di mana-mana agar terjadi cara beragama yang bisa menghindarkan  dari pemanfaatan-pemanfaatan terorisme," ucap Cak Imin.

Hadir dalam pertemuan ini duta besar Negara Belgia, Swiss, Swedia, Bulgaria, Jerman, Norwegia, Spanyol, Perancis, Inggris, Belarusia, Polandia, Italia, Belanda, dan Uni Eropa.

Sementara, Muhaimin didampingi sejumlah pengurus PKB, di antaranya Ketua Fraksi Ida Fauziah dan Wakil Sekjen Daniel Johan.

Kompas TV Toleransi Tinggi Sambut Ramadhan di Jepang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com