Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Imigrasi: 83 WNI Masuk DPO ISIS, 18 Orang Lainnya DPO Terorisme

Kompas.com - 05/07/2017, 13:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM menyatakan, puluhan orang warga negara Indonesia masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buronan terkait kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Selain itu, belasan orang WNI masuk dalam DPO atas dugaan terkait dengan kegiatan terorisme di luar kelompok ISIS.

Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie mengatakan, total sebanyak 234 orang DPO dari Polri yang datanya dimasukkan ke Ditjen Imigrasi.

Dari jumlah itu, 91 orang DPO terkait ISIS, dan 143 DPO terkait terorisme.

Khusus 91 DPO terkait dengan ISIS, 8 orang di antaranya merupakan warga negara asing yang terdiri dari 1 warga negara Algeria, 2 WN Kuwait, 2 WN Saudi Arabia, 1 WN Suriah, dan 2 WN Turki.

"Yang dari Indonesia DPO yang terkait ISIS sebanyak 83 orang," kata Ronny, dalam jumpa pers di Kantor Ditjen Imigrasi, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Sementara itu, lanjut Ronny, untuk 143 DPO terkait terorisme di luar ISIS, dengan lima negara terbesar, posisi pertama ditempati Algeria (Aljazair) 19 orang DPO, Indonesia 18 orang, Mesir 10 orang, Pakistan 10 orang, dan Irak 6 orang, sisanya dari negara lainnya.

Ditjen Imigrasi juga melakukan tindakan penangkalan terhadap 301 warga negara asing untuk dicegah masuk ke Indonesia.

Jumlah terbanyak merupakan warga negara Afganistan dengan 127 orang, Filipina 40 orang, Malaysia 8 orang, Irak 4 orang, dan Saudi Arabia 3 orang, sisanya dari negara lain.

Dalam hal mencegah warga Indonesia bepergian, misalnya ke Suriah atau ke negara yang sedang dilanda konflik untuk menjadi Foreign Terrorist Fighter (FTF), Ditjen Imigrasi melakukan sejumlah upaya.

Upaya itu di antaranya melakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap WNI pada saat menerbitkan paspor dan berlintas di tempat pemeriksaan imigrasi (TPI), bekerja sama dengan Polri atau Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

Upaya lainnya, melakukan pengawasan dan penegakan hukum kepada WNI pada saat mengajukan permohonan visa di perwakilan RI di luar negeri saat berlintas di tempat pemeriksaan imigrasi.

"Imigrasi melakukan integrasi database interpol di TPI dan melakukan pertukaran data dan informasi terkait WNI yang terlibat tindakan terorisme dengan instansi terkait, seperti Polri, BIN, dan BNPT," ujar Ronny.

Selain itu, mengoptimalkan peran sekretariat tim pengawasan orang asing (PORA) serta kerja sama regional maupun bilateral antar negara.

Kompas TV Walau klaim kemenangan telah didengungkan pasukan Irak, namun perang melawan ISIS masih terjadi di Mosul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com