JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan tiga Menteri Pertahanan dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina yang akan digelar dalam waktu dekat, rencananya juga akan membahas bantuan pengerahan militer ke Filipina.
Bantuan pengerahan militer dari masing-masing negara tersebut bertujuan untuk menggempur sayap ISIS yang sedang beraksi di Marawi, Mindanao, Filipina bagian selatan.
Akan tetapi, hal tersebut baru sebatas rencana. Jadi atau tidaknya bantuan pengerahan pasukan militer itu tergantung pembicaraan dari tiga menteri tersebut.
"Nanti kita coba lihat kerja samanya kayak apa," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Retno mengaku sudah melaporkan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
Namun, ia enggan membahas secara rinci soal pengerahan militer tiga negara ke Filipina tersebut.
Baca: Menhan Indonesia, Malaysia, dan Filipina Akan Kembali Bertemu di Manila
Retno menegaskan, trilateral meeting itu diharapkan menghasilkan kerangka kerja yang dapat dilaksanakan secara mudah oleh tiga negara dalam rangka penanggulangan teror.
"Trilateral meeting ini hasilnya kita harapkan dapat mendesain satu kerja sama yang dapat dilakukan dalam konteks trilateral dalam penanganan terorisme di wilayah kita semua," ujar Retno.
Gempur ISIS
Diberitakan, Indonesia akan bersekutu dengan sejumlah negara untuk membantu Filipina menggempur ISIS di bagian selatan Filipina.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, sejumlah negara yang akan menjalin sekutu, yakni Australia, Selandia Baru, Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina.
"Indonesia akan melakukan koordinasi dengan lima negara itu, koordinasi multilateral untuk mem-back up Filipina dalam rangka menghabisi basis ISIS di sana," ujar Wiranto di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
"Kerja sama itu dilakukan supaya mereka (ISIS) tidak hidup di Asia Tenggara. Tidak hidup di wilayah regional kita," lanjut dia.