JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga awal pekan ini, tercatat sebanyak tujuh negara teluk mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar. Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar "Cak Imin" mengatakan, gangguan perdamaian ini membahayakan kondisi ekonomi dan politik banyak negara.
Oleh karena itu, pemerintah diminta untuk melakukan antisipasi sekaligus aktif mendorong terciptanya perdamaian di Timur Tengah.
"Tentu harus diantisipasi karena kita (Indonesia) punya kepentingan besar dengan negara-negara di Timur Tengah, terutama WNI kita yang ada di sana harus dilindungi sebaik-baiknya," saran Cak Imin untuk pemerintah terkait konflik di Qatar, Jakarta, Rabu (7/6/2017).
"Kedua kita (Indonesia) harus terlibat aktif untuk meminta (pihak-pihak bertikai) menghentikan ketegangan yang membahayakan ekonomi dan politik," imbuh Cak Imin.
(Baca: Puluhan Ribu WNI Diaspora di Qatar Diimbau Tidak Panik)
Lebih lanjut dia berharap, semua negara bisa bekerja sama dalam penanggulangan konflik antar-negara, menjaga perdamaian antar-negara, dan memberantas terorisme.
Saat ini ada tujuh negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Negara-negara tersebut yaitu Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Uni Emirate Arab, Libya, Yaman, dan Maladewa.
Alasan pengucilan itu ialah Qatar diduga mendukung kelompok-kelompok teroris seperti Al Qaeda dan kelompok yang menyebut diri Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), serta melindungi anggota kelompok Ikhwanul Muslimin yang terlarang di Mesir.
Namun, Qatar menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan meminta agar persoalan ini diatasi melalui dialog.