JAKARTA, KOMPAS.com - Polri akan kembali menggelar operasi Ramadnya menjelang Hari Raya Idul Fitri 2017. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo mengatakan, Polri memetakan kerawanan yang bisa terjadi selama operasi berlangsung sehingga diperkirakan langkah antisipasinya.
"Ancaman ada banyak nomor satu tetap terorisme, ini menjadi antisipasi utama," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Selain itu, biasanya beberapa hari sebelum lebaran, sejumlah warga akan meninggalkan rumahnya karena mudik. Saat itulah rawan terjadi pencurian dengan kekerasan, termasuk perampokan di sejumlah toko dan bank.
Yang tak kalah sering dijumpai pada operasi tahun lalu yakni pencurian kendaraan bermotor. Polri juga mengantisipasi adanya tindak main hakim sendiri oleh organisasi masyarakat selama bulan puasa.
"Ini sudah disampaikan oleh pimpinan, tidak boleh dilakukan oleh ormas karena ormas tidak mempunyai kewenangan melakukan sweeping," kata Setyo.
(Baca: Selama Ramadhan, Satpol PP Perketat Pengawasan Tempat Hiburan Malam )
Selain itu, Polri juga mengantisipasi peredaran bebas mercon yang berdampak pada nyawa manusia. Oleh karena itu, seluruh jajaran Polri diinstruksikan untuk melarang produksi, menjual, dan memainkan mercon.
Kemudian, ada juga potensi kecelakaan lalu lintas yang harus diantisipasi, meliputi moda transportasi darat, laut, udara dan kereta api. Terkait malam takbiran dan pawai keliling, polisi juga melakukan pengamanan agarbtidak berujung pada tawuran atau bom seperyi yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
"Kemudian soal intoleransi beragama, artinya pada saat masyarakat beragama Islam akan melaksanakan ibadah salat Ied, misalnya mendapatkan ganggua orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab," kata Setyo.
Polri juga memberikan atensi dalam pembagian zakat dan sembako. Setyo mengatakan, pembagian zakat dihadiri banyak orang dan berdesak-desakan sehingga perlu diatur sedemikian rupa agar tertib.
"Kalau tidak diatur akan menimbulkan korban saling desak-desakan. Ini jadi satu atensi dilakukan pengamanan," kata Setyo.