Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Pancasila Tak Cukup Dipahami, Harus Diamalkan

Kompas.com - 31/05/2017, 00:46 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meminta Pancasila tak hanya dipahami oleh setiap warga bangsa. Pancasila juga harus diamalkan setiap sila-nya. Hal itu disampaikannya menjelang Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni.

"Untuk menjaga bangsa ini harus, ideologi bangsa ini harus dipahami semua kita generasi muda, generasi tua dan menjalankannya. Bukan hanya dipahami, harus dijalankan," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Kalla menilai, selama ini dari lima sila yang terkandung dalam Pancasila, hanya satu sila yang masih menjadi ganjalan.

"Sebenarnya semua berjalan dengan baik. Kalau dilihat sila-nya Ketuhanan Yang Maha Esa. Kan keagamaan kita kadang-kadang malah terlalu keras," kata dia.

"Perikemanusiaan, persatuan Indonesia semua jalan. Hanya satu yang masih selalu jadi ganjalan. Itu keadilan sosialnya, itulah yang harus kita bina dengan baik," tambahnya.

(Baca: Jokowi: Saya Indonesia, Saya Pancasila, kalau Kamu?)

Untuk itu, Kalla sepakat agar pelajaran Pancasila disisipkan dalam materi pelajaran lainnya yang diajarkan di Sekolah.

"Tidak perlu spesial Pancasila, nanti habis waktu untuk mempelajari. Tapi bisa dimasukan ke sejarah, bisa masuk ke kewarganegaraan," kata dia.

Kalla juga menuturkan, ia tidak ingin jika Pancasila hanya menjadi hafalan wajib semata sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Pancasila harus dijiwai sila demi sila-nya.

"Jangan dilihat Pancasila dari sila per sila, tetapi jiwanya itu. Jiwa kita bagaimana adil, jiwa kita bagaimana religius, jiwa kita bagaimana berbuat kemanusiaan, jiwa kita bagaimana demokratis. Di situ letaknya pemahaman Pancasila, tidak perlu satu per satu tapi jiwanya itu," kata dia.

Kompas TV Era Medsos, Tantangan Baru Persatuan Bangsa (Bag 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com