JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meminta Pancasila tak hanya dipahami oleh setiap warga bangsa. Pancasila juga harus diamalkan setiap sila-nya. Hal itu disampaikannya menjelang Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni.
"Untuk menjaga bangsa ini harus, ideologi bangsa ini harus dipahami semua kita generasi muda, generasi tua dan menjalankannya. Bukan hanya dipahami, harus dijalankan," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (30/5/2017).
Kalla menilai, selama ini dari lima sila yang terkandung dalam Pancasila, hanya satu sila yang masih menjadi ganjalan.
"Sebenarnya semua berjalan dengan baik. Kalau dilihat sila-nya Ketuhanan Yang Maha Esa. Kan keagamaan kita kadang-kadang malah terlalu keras," kata dia.
"Perikemanusiaan, persatuan Indonesia semua jalan. Hanya satu yang masih selalu jadi ganjalan. Itu keadilan sosialnya, itulah yang harus kita bina dengan baik," tambahnya.
(Baca: Jokowi: Saya Indonesia, Saya Pancasila, kalau Kamu?)
Untuk itu, Kalla sepakat agar pelajaran Pancasila disisipkan dalam materi pelajaran lainnya yang diajarkan di Sekolah.
"Tidak perlu spesial Pancasila, nanti habis waktu untuk mempelajari. Tapi bisa dimasukan ke sejarah, bisa masuk ke kewarganegaraan," kata dia.
Kalla juga menuturkan, ia tidak ingin jika Pancasila hanya menjadi hafalan wajib semata sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Pancasila harus dijiwai sila demi sila-nya.
"Jangan dilihat Pancasila dari sila per sila, tetapi jiwanya itu. Jiwa kita bagaimana adil, jiwa kita bagaimana religius, jiwa kita bagaimana berbuat kemanusiaan, jiwa kita bagaimana demokratis. Di situ letaknya pemahaman Pancasila, tidak perlu satu per satu tapi jiwanya itu," kata dia.