Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Kadang, Partai Nasionalis Lebih Religius...

Kompas.com - 28/05/2017, 19:29 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berseloroh saat memberi sambutan dalam acara buka puasa bersama Partai Nasdem, Minggu (28/5/2017).

Awalnya, Kalla mengomentari peluncuran aplikasi Al Quran digital yang dibuat Partai Nasdem.

"Dengan teknogi dewasa ini banyak berubah, di kantong semua ada, mau baca Quran, mau lihat foto, mau belanja, semua bisa," ujar Kalla di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu petang.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu pun mengasosiasikan perubahan teknologi itu ke dalam dunia politik.

"Dunia politik kita juga sangat berubah, tak ada batas lagi antara partai agama dan nasionalis. Partai nasionalis lebih religius dibanding partai lain, kadang," ucap Kalla.

"Setahu saya, Partai Nasdem yang pertama kali mengundang buka puasa bersama. Golkar belum, PPP apalagi," seloroh Kalla dan langsung disambut tawa para tamu.

Dalam acara itu, hadir pula Ketua Umum PPP hasil Munas Jakarta, Djan Faridz. Mendengar selorohan Kalla, Djan pun tertawa.

"Jadi udah enggak ada batas lagi. Tak ada lagi seorang ketua umum partai lebih Islami, lebih agamis dari yang lainnya, karena semua (Islam dan nasionalis) telah bercampur," tutur Kalla.

Acara tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh, yakni Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Ketua DPR Setya Novanto, serta Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Selain itu, hadir pula beberapa menteri kabinet kerja seperti Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Dala Negeri Tjahjo Kumolo, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Bapennas Sofyan Djalil, dan pejabat lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com