Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Setya Novanto dan Ambisi Partai Golkar di 2019...

Kompas.com - 24/05/2017, 20:17 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Partai Golkar bertekad meraih kejayaan pada Pemilu 2019 mendatang, di mana untuk pertama kalinya pemilu legislatif dan pemilu presiden akan diselenggarakan secara serentak.

Strategi pemenangan pemilu disusun sejak dini. Ambisi tersebut terlihat dari target pemilu legislatif yang cukup tinggi.

Pada Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar yang diselenggarakan mulai Minggu (21/5/2017) hingga Selasa (23/5/2017) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Nurdin Halid selaku Ketua Penyelenggara Rapimnas menyampaikan bahwa target Partai Golkar untuk Pileg 2019 adalah mencapai perolehan suara 30 persen.

Target tersebut dapat dibilang cukup tinggi. Sebab, pada Pileg 2014, Golkar hanya mampu meraih perolehan suara 14,75 persen.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berharap pada periode berikutnya Partai Golkar bisa meraih 120 kursi DPR RI. Saat ini, Golkar hanya memiliki 91 kursi DPR RI.

"Harapan kami bisa buat strategi baru supaya ini bisa mencapai 120, paling enggak 115 saja bisa," kata Novanto di Balikpapan.

Pileg dan pilpres masih dua tahun lagi. Namun, Novanto menilai perjuangan sejak awal perlu dilakukan. Partai Golkar, kata dia, akan membuat terobosan pada Pilkada 2018, pileg, dan pilpres.

"Karena nanti pileg dan pilpres kan langsung, maka 3 in 1 ini akan jadi basis kami untuk berjuang sejak awal," tutur Ketua DPR RI itu.

Rapimnas juga melakukan pembentukan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dari tingkat pusat hingga daerah, termasuk proses rekrutmen bakal calon legislatif Golkar.

Ketua Penyelenggara Rapimnas Nurdin Halid menuturkan, sebelumnya rekrutmen calon legislatif dilakukan ketika tahapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) berjalan.

Namun, kali ini dilaksanakan lebih awal. Sebab, Golkar akan melakukan sosialisasi sekaligus untuk program partai, calon legislatif dan calon presiden.

Saat ini baru Partai Golkar yang mendeklarasikan calon presiden untuk Pemilu 2019 sehingga baru partai berlambang pohon beringin ini yang bisa "mencuri" start.

Sementara itu, Bendahara Umum Partai Golkar Robert Joppy Kardinal menyampaikan, partainya sudah melakukan simulasi untuk mencapai target 120 kursi legislatif tersebut. Terutama di daerah-daerah di mana Partai Golkar memiliki potensi untuk meraih suara lebih.

"Kami sudah simulasi kira-kira dapil mana yang bisa nambah satu. Kami kan enggak bisa menang di semua dapil. Yang 91 bisa bertahan, tambah lagi 77 dapil simulasi," kata Robert.

(Baca juga: Golkar Targetkan 120 Kursi DPR RI pada Pemilu 2019)

 

Selain itu, Robert yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI berencana mengumpulkan seluruh ketua fraksi Partai Golkar di seluruh Indonesia untuk menyusun strategi lanjutan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com