Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kader Pertanyakan Dukungan Golkar untuk Jokowi di Pilpres 2019

Kompas.com - 22/05/2017, 08:02 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menegaskan keputusan Partai Golkar untuk mengusung Joko Widodo pada Pilpres 2019 sudah final.

Hal itu diungkapkannya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar.

Idrus menjawab usulan salah satu kader untuk mengevaluasi dukungan Golkar terhadap Jokowi.

Kader itu mengacu pada hasil survei yang menyebut bahwa dukungan Golkar untuk Jokowi tak menuai hasil apapun. Elektabilitas partai tak juga meninggi meski mendukung Jokowi sejak dini. 

Usulan tersebut sempat mendapat dukungan dari sejumlah kader lain.

(Baca: Luhut: Konsolidasi Tinggal Setahun, Golkar Tak Usah Bicara Aneh-aneh)

"Masalah pencalonan, sekali lagi, bagi kita ini sudah final. Tidak lagi kita bahas itu," ujar Idrus di Balikpapan, Minggu.

Idrus menjelaskan, DPP Partai Golkar telah memutuskan pencalonan Jokowi pada Rapimnas Golkar Juli 2016.

Hal itu didasari sejumlah pertimbangan, yakni pertimbangan ideologis, politik praktis, visi-misi, dan coat-tail effect.

Ia meyakini, pencalonan Jokowi tetap akan berpengaruh terhadap elektabilitas Golkar, berapapun jumlahnya.

Selain itu, dalam rangka meningkatkan pengaruh pencalonan tersebut, ia justru menginginkan agar sosialisasi pencalonan Jokowi lebih diefektifkan.

"Ada beberapa daerah yang belum kita jelaskan, justru karena kita belum efektif menyosialisasikan pencalonan Jokowi maka tentu dampak terhadap elektabilitas Golkar masih rendah," ucap mantan Anggota DPR dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan itu.

Adapun Rapimnas kedua Golkar di bawah kepemimpinan Novanto ini menurutnya tak lagi untuk membahas pencalonan Jokowi melainkan untuk mematangkan langkah sosialisasi pencalonan Jokowi.

Saat ini, Golkar memiliki tanggungjawab untuk menyukseskan Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Jika sukses, maka akan menjadi modal politik bagi Golkar di 2019 mendatang. Kerja Golkar untuk meraih kesuksesan di 2019 menjadi lebih ringan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com