Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Berharap PLBN Skouw Tingkatkan Perekonomian Jayapura

Kompas.com - 09/05/2017, 21:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berharap pengoperasian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, dapat menggerakkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebutkan, Jokowi meminta di sekitar PLBN turut dibangun pasar-pasar modern yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar lokasi.

"Saya minta juga nanti agar ada pembinaan sehingga barang-barang yang dijual itu jangan hanya itu-itu saja, dikembangkan," kata Presiden Jokowi, seperti dikutip dari keterangan pers dari Bey Machmudin dalam keterangan pers, Selasa (9/5/2017).

"Tidak hanya urusan sembako dan garmen. Yang lain-lain juga seperti elektronik misalnya. Karena negara kita ini bisa memproduksi barang itu," ucap Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, jika dibandingkan di Port Moresby, Papua Niugini, harga barang-barang Indonesia masih jauh lebih murah dibanding di sana, baik sembako, garmen maupun elektronik, sehingga mestinya dari Jayapura lah barang-barang itu disuplai, bukan dari tempat yang lain.

Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Papua, pada Selasa ini, meresmikan PLBN yang telah dibangun ulang, yakni PLBN Terpadu Skouw yang terletak di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

PLBN yang mengadopsi desain bangunan rumah Tangfa yang menjadi ciri khas rumah pesisir di daerah Skouw tersebut mengukuhkan komitmen pemerintah untuk membangun dari wilayah pinggiran.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga itu semestinya mampu menjadi sebuah kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Sejak hari pertama saya dilantik, saya menyampaikan, pemerintah sudah jelas menyatakan bahwa daerah-daerah perbatasan tidak boleh dilupakan karena merupakan beranda-beranda terdepan Indonesia. Seperti di mana kita berada sekarang ini, di Skouw, harus menjadi kebanggaan kita semuanya, kebanggaan masyarakat Papua, dan kebanggaan Indonesia," ujarnya.

Tak hanya sekadar membangun dan menunjukkan kemegahan, pembangunan ulang PLBN tersebut juga harus mampu menggerakkan perekonomian masyarakat di sekitarnya.

Selain itu, dengan adanya beragam fasilitas di PLBN Skouw, Kepala Negara meminta agar penyelundupan barang yang selama ini sering terjadi dapat segera dihentikan. Jokowi ingin agar komoditas yang diperdagangkan di dalam negeri adalah barang-barang legal.

"Karena rakyatlah yang akan menikmati dari hasil perdagangan yang ada," kata Jokowi.

Mengenai infrastruktur, Presiden menyadari bahwa membangun di daerah dengan kondisi medan seperti di Papua merupakan sebuah pekerjaan sulit. Namun, dengan kerja keras dan sinergi dari seluruh pihak, ia tetap yakin bahwa hal itu tidak mustahil untuk diwujudkan.

"Jalan-jalan yang dikerjakan sekarang ini, Kementerian PU bekerja sama dengan TNI. Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat hadir di sini. Besok akan kita lihat pembangunan jalan dari Wamena menuju ke bawah, di Kenyam. Dari Wamena ke Kenyam itu totalnya 200 kilometer lebih. Karena medannya sangat berat, yang mengawali membuka itu TNI," ucapnya.

Saat berbicara di hadapan masyarakat yang hadir, Kepala Negara sempat meminta seorang pekerja Papua yang terlibat dalam pembangunan PLBN Skouw untuk maju ke panggung.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com